Pahami.id – Sebentar lagi tahun 2023 akan berakhir. Pasti ada cerita menarik yang diceritakan dari kompetisi BRI Liga 1 tahun lalu.
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian di Liga 1 sepanjang tahun 2023. Mulai dari permasalahan wasit yang masih kurang tepat dalam memimpin pertandingan, juara bertahan PSM Makassar mengalami tunggakan gaji, perubahan format kompetisi, hingga pergantian tahun lahir Persib Bandung.
Selain ketiga hal tersebut, beberapa hal lain yang menjadi sorotan adalah minimnya persaingan dari pelatih lokal. Lalu, ada lagi tim yang membuat kejutan di BRI Liga 1 musim ini.
Sementara BRI Liga 1 saat ini sedang rehat untuk memberi kesempatan Timnas Indonesia berlaga di Piala Asia 2023.
Yang pasti, jika kembali digelar pada akhir Januari 2024, semoga kompetisi kasta tertinggi Tanah Air bisa lebih baik lagi.
Wasit akan menjadi masalah pada tahun 2023
Permasalahan pengadilan seakan tak kunjung terselesaikan dari tahun ke tahun. Sepanjang tahun 2023, akan ada beberapa kontroversi yang dilontarkan oleh wasit lapangan.
Padahal, PSSI yang kini dipimpin Erick Thohir sudah melakukan banyak hal untuk meningkatkan kualitas wasit. Mulai dari kenaikan gaji, seleksi ketat, hingga kerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (Jepang).
Meski demikian, wasit masih sering dianggap merugikan tim. Beberapa insiden dalam pertandingan tersebut patut dicatat.
Seperti duel terbaru Persik Kediri vs PSM Makassar pada pekan ke-23 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Brawijaya, Kediri, Senin (18/12/2023). Wasit Yudi Nurcahya mengeluarkan keputusan yang dinilai aneh.
Hal itu bermula dari Yudi yang mengesahkan gol PSM pada menit ke-86. Yang menonjol, gol tersebut tercipta beberapa waktu lalu, padahal duel sedang berlangsung.
Hal ini menimbulkan kontroversi dalam pertandingan tersebut. Persik protes dan menggugah emosi suporter hingga menyebabkan pertandingan terhenti cukup lama, sekitar 60 menit.
Padahal, seharusnya wasit tegas dalam memimpin. Selain itu, sepanjang tahun 2023 masih terdapat perilaku wasit yang menimbulkan kebingungan yang tentunya perlu diperbaiki.
Perubahan Format Liga 1 BRI
BRI Liga 1 2023/2024 bakal berbeda dengan musim sebelumnya. Sebab, perebutan juara tidak hanya ditentukan oleh posisi di klasemen saja.
BRI Liga 1 musim ini akan dibagi menjadi dua format, seri reguler dan Championship.
Regular Series akan digelar mulai 1 Juli 2023-28 April 2024. Format ini seperti pada umumnya mempertemukan 18 tim dalam 34 minggu.
Nah, nantinya empat tim teratas akan kembali bertanding di seri kejuaraan pada 4-26 Mei. Tim terbaik layak menjadi juara BRI Liga 1 2023/2024.
Sebenarnya format seperti ini bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia karena sebelum era Liga Super Indonesia (ISL) tahun 2008, kompetisi di Indonesia menggunakan format dua wilayah.
Empat tim teratas dari masing-masing wilayah akan bersaing di babak delapan besar. Setelah itu persaingan dilanjutkan ke babak semi final dan kemudian ke final.
Persib Ganti Tahun Lahir
Kabar terbaru di tahun 2023 ini adalah pergantian tahun lahir Persib Bandung. Sebagai tim besar tentunya perubahan yang dilakukan tim kesayangan Bobotoh ini akan menarik perhatian.
Seperti diketahui, Persib lahir pada 14 Maret 1933. Namun setelah diselidiki manajemen klub bersama tim peneliti Universitas Padjadjaran, diketahui Maung Bandung diduga didirikan pada 5 Januari 1919.
Salah satu hal yang membuat manajemen yakin Persib berdiri pada tahun 1919 adalah bagian dari berdirinya PSSI. Logikanya, PSSI lahir pada 19 April 1930, sedangkan Persib baru lahir pada 1933.
Tunggakan Gaji Pemain PSM
Bersaing di BRI Liga 1 tak membuat klub aman secara finansial. seperti yang menimpa PSM Makassar yang berstatus juara bertahan, tertimpa kendala ekonomi hingga gaji sang pemain menunggak.
Kabar tunggakan gaji pemain PSM sebenarnya sudah beredar cukup lama. Banyak pemain yang mulai bersuara, meski samar-samar, karena haknya tidak dibayarkan.
Puncaknya adalah protes yang dilontarkan pemain asing PSM, Victor Mansaray. Bahkan, ia memilih hengkang dari tim berjuluk Juku Eja itu karena gajinya tertunda.
Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa bahkan mengakui adanya tunggakan gaji pemain dan staf skuad Juku Eja. Meski begitu, ia mengaku bertanggung jawab menyelesaikan masalah tersebut.
Persija lesu hingga mantan juara itu terancam tersingkir
Borneo FC Samarinda saat ini masih memimpin posisi puncak BRI Liga 1 2023/2024 dengan 51 poin. Lalu disusul Bali United (41), Persib Bandung (40), dan PSIS Semarang (38).
Tidak ada Persija Jakarta di posisi lima besar yang sejak awal kompetisi sudah diprediksi mampu bersaing. Hingga kompetisi pekan ke-23 ini diistirahatkan, Harimau Kemayoran kini berada di peringkat kesembilan dengan 32 poin.
Hal mengejutkan lainnya adalah PSM Makassar. Sebagai juara bertahan, Juku Eja kini tertahan di papan tengah, tepatnya di posisi 11 dengan 29 poin.
Kejutan lainnya adalah Bhayangkara FC. Sebagai juara Liga 1 2017, The Guardian yang berada di posisi terbawah dengan 15 poin, terancam terdegradasi musim depan.
Meski begitu, masih ada beberapa kemungkinan perubahan peringkat. Pasalnya BRI Liga 1 akan dilanjutkan pada akhir Januari 2024.