Portugal kalah di tangan tim Georgia yang berada 68 peringkat di bawah mereka dalam peringkat dunia FIFA saat babak penyisihan grup Euro 2024 berakhir pada Rabu malam.
Cristiano Ronaldo dan rekannya. akan mengambil tempat mereka di babak 16 besar kompetisi, tetapi begitu pula Georgia dalam debut turnamen besar mereka, menyingkirkan Hongaria dari empat peringkat ketiga penyisihan grup peringkat terbaik dalam prosesnya.
Gol awal Khvicha Kvaratskhelia menjadi penentu bagi Georgia, yang mengeksekusi rencana permainan hebat yang dibuat oleh mantan pemain internasional Prancis Willy Sagnol. Sang bek dan penjaga gawang kemudian menahan Portugal cukup lama hingga Georges Mikautadze menggandakan keunggulan dari titik penalti di babak kedua dan akhirnya menyingkirkan juara Eropa 2016 itu.
Daftar Isi
Bagaimana permainan itu berlangsung
Portugal sudah dijamin memenangkan Grup F sebelum kick-off, membuat Roberto Martinez melakukan delapan perubahan dari tim yang mengalahkan Turki terakhir kali. Hanya Ronaldo, Joao Palhinha dan kiper Diogo Costa yang mempertahankan tempat mereka di lineup.
Namun kurang dari dua menit berlalu ketika umpan buruk dari bek tengah Benfica Antonio Silva memberi Georgia gol pembuka. Pemain berusia 20 tahun itu tidak memindai dengan benar ketika dia memukul bola kembali, dan Mikautadze mengambilnya dan memberi umpan kepada Kvaratskhelia untuk berlari menuju gawang. Dia tetap tenang untuk menyelesaikan melewati Costa saat para penggemar Georgia meledak.
Ronaldo, yang mati-matian mencari gol di turnamen ini, menyengat telapak tangan kiper Giorgi Mamardashvili dengan tendangan bebas ambisius dari jarak jauh. Pemain berusia 39 tahun itu tampak kesal ketika Silva menghalanginya saat mencoba mencapai sundulan dari tiang belakang, sementara Francisco Conceicao kemudian membentur gawang samping dari posisi yang layak saat tekanan dari Portugal semakin meningkat.
Joao Felix tidak jauh dari luar kotak penalti dan Giorgi Gvelesiani melemparkan dirinya ke depan Ronaldo untuk memblokir tendangan setengah voli yang mengarah ke gawang. Hampir seketika di sisi lain, bek tengah asal Georgia itu gagal melakukan kontak dengan tendangan bebas yang gemilang sebagai pengingat akan ancaman tersebut.
Pedro Neto hampir mengejar Mamardashvili dengan tendangan sudut di akhir babak pertama, dengan Ronaldo yang memberi isyarat dan mengeluh saat kedua tim meninggalkan lapangan saat turun minum.
Mata Ronaldo berbinar di awal babak kedua ketika bola jatuh ke tangannya di kotak enam yard, dengan Lasha Dvali melakukan blok heroik untuk menggagalkannya. Namun Portugal masih tampak rentan terhadap umpan panjang atau serangan balik dan kontak yang lebih bersih dari Kvaratskhelia di tengah kotak akan menjadi 2-0.
Diogo Dalot menjadi pemain Portugal terbaru yang berhasil digagalkan oleh Mamardashvili, yang melakukan penyelamatan fantastis untuk menepis tendangan melengkung yang masih melebar dari tiang gawang. Perhentian ini menjadi lebih baik beberapa saat kemudian ketika tinjauan VAR menyebabkan Georgia mendapat hadiah penalti setelah ayunan liar Silva mengenai pergelangan kaki Luca Lochoshvili. Costa menebak dengan benar tetapi konversi Mikautadze terlalu bagus.
Ronaldo pergi tak lama setelah itu dan Portugal nampaknya sudah tidak berminat lagi setelah itu, dengan Georgia tampaknya lebih mungkin untuk memperpanjang keunggulan mereka daripada membiarkannya dimakan habis. Namun masih ada waktu di akhir pertandingan bagi Mamardashvili yang tampil impresif untuk melakukan dua penyelamatan terakhir terhadap upaya Nelson Semedo dan Diogo Jota.
GK: Diogo Costa – 6/10 – Dikalahkan dalam satu lawan satu dan dari titik penalti. Tidak bisa disalahkan.
CB: Antonio Silva – 3/10 – Tidak ingin menghidupkan kembali awal permainannya yang buruk, membuat timnya kehilangan gol awal dengan umpan lemah yang diambil. Kemudian akhirnya memberikan penalti untuk memperparahnya.
CB: Danilo Pereira – 6/10 – Negarawan tua berpengalaman di tiga bek, diapit oleh dua pemain muda yang tidak memiliki permainan bagus di kedua sisinya.
CB: Goncalo Inacio – 5/10 – Menjaga bola tidak menjadi masalah namun tampak rentan jika tidak menguasai bola, tidak terlalu bagus untuk seorang bek tengah yang disebut-sebut sebagai pemain dengan nilai minimum £50 juta.
RM: Diogo Dalot – 6/10 – Hanya menggagalkan upaya jarak jauh kelas dunia dengan penyelamatan luar biasa yang sama tepat sebelum gol kedua Georgia. Sebagian besar bertahan melawan Kvaratskhelia dalam permainan terbuka.
CM: Joao Palhinha – 6/10 – Cukup mahir dalam penguasaan bola dan menikmati beberapa tembakan dari jarak jauh – satu melenceng dan satu tepat sasaran.
CM: Joao Neves – 6/10 – Operannya sangat akurat, meski rasanya ia kurang memberikan dampak yang nyata.
LM: Pedro Neto – 5/10 – Tidak terlihat nyaman saat diminta bertahan. Benar mendapat kartu kuning karena aksi simulasi nakal di babak pertama, namun nyaris mencetak gol langsung dari sepak pojok.
RF: Francisco Conceicao – 6/10 – Tampak lincah dan langkahnya terancam menimbulkan masalah. Kasar di bagian tepinya tetapi menunjukkan banyak janji.
ST: Cristiano Ronaldo (c) – 5/10 – Tampak sedikit putus asa untuk menjaga api tetap hidup dan rasa frustrasi semakin meningkat. Dipesan karena perbedaan pendapat atas penarikan kemeja yang dia inginkan penalti.
LF: Joao Felix – 6/10 – Tampaknya berkembang dalam permainan setelah awal yang lambat dan menciptakan beberapa peluang selama dominasi Portugal di babak pertama. Memudar di kemudian hari.
Pengganti
Pemain pengganti: Ruben Neves (46′ untuk Palhinha) – 5/10
Pemain pengganti: Nelson Semedo (66′ untuk A. Silva) – 5/10
Pemain pengganti: Goncalo Ramos (66′ untuk Ronaldo) – 4/10
Pemain pengganti: Matheus Nunes (75′ untuk J. Neves) – 6/10
Pemain pengganti: Diogo Jota (75′ untuk Neto) – 5/10
Pemain pengganti yang tidak digunakan: Jose Sa (GK), Rui Patricio (GK), Joao Cancelo, Nuno Mendes, Pepe, Ruben Dias, Bruno Fernandes, Matheus Nunes, Vitinha, Bernardo Silva, Diogo Jota.
Pengelola
Roberto Martinez – 4/10 – Merupakan sebuah pertaruhan untuk melakukan begitu banyak perubahan, seperti yang rutin dia lakukan sejak awal pemanasan awal bulan ini. Melemparkan dadu merugikannya dan hanya bisa diharapkan hal itu tidak mematikan momentum Portugal sebelumnya menuju babak sistem gugur.
