Panduan terbaru untuk membantu pemain dan staf klub mengelola kehamilan dengan lebih baik telah dirilis oleh FIFPRO.
Panduan Kembali Bermain Pascapersalinan, yang terdiri dari 48 halaman, dikembangkan oleh satuan tugas pemain wanita yang telah mengalami kehamilan dan persalinan selama karier mereka, termasuk Sara Bjork Gunnarsdottir, Crystal Dunn, Cheyna Matthews, dan Almuth Schult.
“Untuk masalah yang sangat beragam dan kompleks, hanya ada sedikit panduan yang dapat diakses oleh para pemain untuk diikuti – sebuah masalah yang kami harap dapat diatasi dengan panduan ini,” kata Dr. Alex Culvin, direktur kebijakan dan hubungan strategis FIFPRO untuk sepak bola wanita.
“Bagi sebagian besar pemain profesional, tahun-tahun performa terbaik mereka akan beririsan secara signifikan dengan masa puncak kesuburan mereka. Akibatnya, para pemain akan terus berusaha untuk memulai keluarga selama karier bermain mereka dengan keinginan untuk kemudian kembali bekerja.”
Peraturan Kehamilan FIFA, yang diperkenalkan pada Januari 2021 setelah mendapat tekanan dari FIFPRO, telah diberlakukan untuk melindungi hak-hak pemain yang hamil selama karier mereka.
Pedoman terbaru diformulasikan setelah FIFPRO menyadari kurangnya saran dan pengetahuan yang tersedia dalam sepak bola profesional.
Berbicara tentang dampak dari saran baru tersebut, Gunnarsdottir berkata: “Pedoman ini sangat penting untuk mencoba meredakan tekanan pada pemain. Jika saya menempatkan diri saya pada posisi pemain sekarang setelah panduan ini keluar, saya akan merasa lebih tenang, lebih percaya diri jika saya akan hamil atau jika saya ingin hamil.”
Berita itu muncul setelah AC Milan menempatkan kesejahteraan ibu baru di urutan teratas daftar prioritas mereka awal bulan ini, menjadi klub pertama di Eropa yang menjamin pembaruan kontrak bagi pemain yang hamil di tahun terakhir kontrak mereka, juga berkomitmen membantu mengurus anak dan pengeluaran.
