Milan mencoba untuk memikat manajer Manchester City Pep Guardiola ke San Siro karena Italia ingin mengakhiri stagnasi selama bertahun-tahun.
Nah, itulah kisah yang sangat dipercaya yang dijalankan oleh Mundo Deportivo, outlet berita Spanyol mengklaim pemilik Rossoneri, Elliott Management, telah menjadi frustrasi dengan antrean panjang pelatih yang mengecewakan di klub. Sekarang, orang Amerika ingin sepenuhnya membentuk kembali tim mereka dan berharap untuk menyerahkan peran arsitek kepada Guardiola dalam proyek itu.
Stefano Pioli baru ditunjuk sebagai bos Milan pada 9 Oktober dan belum akan memimpin pertandingan pertamanya hingga Minggu. Dunia laporkan bahwa pria berusia 53 tahun itu akan keluar dari pekerjaan pada bulan Mei jika seniornya mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Hierarki menginginkan pemenang yang terbukti di pucuk pimpinan dan memandang Guardiola sebagai kandidat ideal untuk mengawasi revolusi mini di Lombardia. Di mana pun dia melatih, pria Catalan selalu menikmati tingkat kesuksesan yang menakjubkan.
Bersama City, ia telah mengoleksi gelar Premier League berturut-turut, serta mengamankan treble domestik musim lalu. Demikian pula, mantan gelandang memenangkan enam trofi utama dengan Bayern Munich, setelah sebelumnya mendalangi dua kemenangan Liga Champions selama waktunya di Barcelona.
Namun, arahan Guardiola hanyalah satu bagian dari persamaan yang pasti, 100%, tanpa keraguan akan membawa Rossoneri kembali ke puncak sepak bola Eropa. Diduga pemilik juga ingin memecat Tuan Milan sendiri, Paolo Maldini.
Sebagai salah satu direktur tertinggi tim bersama Zvonimir Boban, ‘Il Capitano’ mengawasi sebagian besar pekerjaan internal klub, namun Manajemen Elliott juga kehilangan kesabaran terhadap dia dan rekannya.
Mereka merasa baik Boban, maupun Maldini – yang membuat 902 penampilan Milan selama 25 tahun – memiliki pengalaman yang diperlukan. Sebaliknya, pimpinan Rossoneri menginginkan Marc Overmars dari Ajax untuk mengambil alih peran mereka, meskipun pemain asal Belanda itu baru saja menandatangani kontrak lima tahun di Amsterdam.
Untuk lebih banyak dari Ed Alexander, ikuti dia di Twitter!
