Pahami.id – Pelatih Manchester United Erik ten Hag mengaku sangat bangga dengan penampilan anak asuhnya meski kalah dari Manchester City di final Piala FA 2022/2023 dengan skor tipis 1-2 di Stadion Wembley, London, Sabtu (3/6) sore WIB.
Pada pertandingan itu, City mencetak gol cepat melalui Ilkay Gundogan di menit pertama. United kemudian menyamakan kedudukan melalui penalti Bruno Fernandes pada menit ke-33. Di babak kedua, Gundogan kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-51 dan gol tersebut menjadi gol kemenangan The Citizens di final FA Cup.
“Saya berkata kepada para pemain, saya sangat bangga dengan tim saya. Bagaimana mereka berjuang, bagaimana mereka bersatu, betapa disiplinnya mereka dalam organisasi pertahanan. Itu brilian,” ujar Ten Hag dikutip dari laman resmi Manchester United, Minggu (4/6/2023).
Livescore menyebutkan, pada pertandingan itu City merebut 60 persen penguasaan bola. Namun, meski menguasai permainan, secara statistik kedua tim memiliki peluang gol yang tidak berbeda jauh, City dengan enam tembakan melenceng dan lima tembakan tepat sasaran, sedangkan United dengan empat tembakan melenceng dan tiga tembakan tepat sasaran.
Ten Hag menilai dalam laga tersebut timnya bermain dengan organisasi permainan yang rapi dan tidak banyak memberi ruang bagi tim besutan Pep Guardiola.
“Kami sangat kompetitif dan memiliki organisasi yang sangat baik. Kami sulit dikalahkan dan tidak membiarkan banyak pertandingan terbuka melawan tim terbaik di dunia,” kata Ten Hag.
Mantan pelatih Ajax itu kemudian memuji kualitas mental dan ketenangan timnya saat melawan City yang mencetak gol cepat di menit pertama.
“Kami bangkit dari gol awal dan kami mungkin satu-satunya tim di dunia yang bisa melawan City. Sulit ketika Anda kebobolan begitu cepat tetapi Anda lihat lagi, mentalitas dan karakter tim ini sangat bagus. , kami bertahan tenang. , “kata TenHag. .
Pelatih berusia 53 tahun itu kemudian mengatakan saat tertinggal 2-1 di babak kedua, pihaknya tak punya cara untuk mengejar.
Hal itu dibuktikan dengan peluang yang didapat timnya dari Marcus Rashford pada menit ke-68, Alejandro Garnacho pada menit ke-71, dan Scott McTominay pada menit ke-90+1, peluang ketiga pemain itu masih tipis di samping dan di atas gawang. Stefan Ortega.
“Kami memiliki peluang dengan Garnacho, dengan tembakan Rashford, pada akhirnya dengan dua sundulan. Jadi kami memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Kami melakukan semua yang kami bisa dan saya senang dengan kinerja tim saya,” kata Ten Hag.
Akibat kekalahan di final Piala FA ini, musim pertama Ten Hag menangani Setan Merah menyerahkan trofi yaitu Piala Liga sekaligus memberikan tiket lolos ke Liga Champions musim depan dengan finis ketiga di 2022/Posisi terakhir Premier League 2023 dengan 75 poin dari 38 pertandingan.
Lebih lanjut, pria asal Belanda itu akan menjadikan kekalahan di final Piala FA sebagai pelajaran untuk tampil lebih baik musim depan.
“Kami menang bersama, kalah bersama tapi kami harus lebih terorganisir. Itu akan menjadi pelajaran. Sebagai sebuah tim, kami tidak melakukan pekerjaan yang harus kami lakukan,” kata Ten Hag.
“Jika Anda ingin memenangkan trofi, dalam pertandingan besar. Detail membuat perbedaan. Sulit untuk menerimanya, tapi kami harus melakukannya.”