Kingsley Coman di antara pemain Prancis mengalami pelecehan rasis setelah kekalahan final Piala Dunia

by


Kingsley Coman, Randal Kolo-Muani dan Aurelien Tchouameni semuanya menjadi sasaran pelecehan rasis setelah Prancis kalah di final Piala Dunia dari Argentina.

Coman dan Tchouameni sama-sama gagal dalam adu penalti, dan Kolo-Muani melewatkan peluang emas untuk memenangkannya di akhir perpanjangan waktu saat skor masih terkunci 3-3.

Itu membuat ketiganya mengalami pelecehan rasial di saluran media sosial mereka dengan serangkaian komentar menghina dan emoji dengan niat rasis yang jelas.

Pelecehan itu sangat keji sehingga mendorong Tchouameni dan Kolo-Muani untuk menonaktifkan akun mereka, meskipun keduanya dicadangkan kemudian dengan komentar dihapus.

Harry Symeou menjamu Andy Headspeath, Quentin Gesp dan Jack Gallagher untuk melihat kembali putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia – bergabunglah dengan kami!

Jika Anda tidak dapat melihat penyematan podcast, klik di sini untuk mengunduh atau mendengarkan episode secara penuh!

Coman dan Kolo-Muani adalah pemain pengganti yang membuat dampak yang pasti pada permainan saat Prancis bangkit dari ketertinggalan 2-0 di akhir babak kedua untuk memaksa perpanjangan waktu. Yang terakhir juga mencetak gol di semifinal Piala Dunia, sementara Tchouameni mencetak gol melawan Inggris di perempat final.

Pelecehan itu mirip dengan yang dialami bintang Inggris Bukayo Saka, Marcus Rashford, dan Jadon Sancho setelah gagal mengeksekusi penalti di final Euro 2020.

Ada sejumlah hukuman penjara yang dijatuhkan pada kesempatan itu, dengan UEFA di antara mereka yang mendorong hukuman tersebut, dan pertanyaan akan diajukan kepada FIFA untuk melakukan hal yang sama.