Pahami.id – Upaya memajukan sepak bola wanita di tanah air terus digalakkan. Salah satunya dilakukan oleh Timo Scheunemann melalui program bertajuk MilkLife Coaching Clinic dan MilkLife Soccer Challenge.
Dua rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan Djarum dan MilkLife Sports Service ini bertujuan untuk memajukan sepak bola wanita serta membangkitkan semangat dan kecintaan terhadap olahraga yang dimulai dari akar rumput.
MilkLife Coaching Clinic merupakan pelatihan bagi guru olahraga sekolah dasar yang merupakan langkah awal bagi para pendidik untuk memiliki pemahaman dan keterampilan dasar sepak bola putri U-10 dan U-12.
Usai coaching clinic digelar, para guru akan kembali ke sekolah masing-masing dan membentuk tim sepak bola putri untuk dua kategori usia, yakni U-10 dan U-12. Selanjutnya tim akan bertanding dalam MilkLife Soccer Challenge yang diadakan tiga sampai empat kali dalam setahun di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jawa Tengah.
Di MilkLife Coaching Clinic Batch 1, 2 & 3, tak kurang dari 50 Madrasah Ibtidaiyah (MI) mengikuti pelatihan yang digelar di Arena Supersoccer, Rendeng pada Mei hingga Juli 2023. Saat itu, sebanyak 50 guru dari berbagai MI di Kudus sangat antusias mengikuti pelatihan dengan bimbingan Coach Timo Scheunemann.
Tidak hanya 50 guru MI di Kudus yang ikut serta, ada juga 61 guru SD Negeri dan Swasta yang mengikuti MilkLife Coaching Clinic Batch 1, 2 & 3, sehingga total tenaga pendidik yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 111 orang.
Selain itu, sebanyak 16 pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kudus dan 29 mantan pemain sepak bola juga diikutsertakan, untuk mengantisipasi jika ada sekolah yang akan berlaga di MilkLife Soccer Challenge pada Agustus dan September 2023 namun tidak memiliki guru olah raga.
Timo Scheunemann yang merupakan pelatih dengan lisensi UEFA A, berbagi pengalaman dan materi termasuk taktik penguasaan bola, dribbling, passing, menyerang dan bertahan, ke program pelatihan standar untuk Sekolah Sepak Bola (SSB).
“Kami berharap para guru dapat memahami dan mempraktekkan apa yang mereka pelajari minggu ini kepada para siswanya. Sehingga para putri yang tergabung dalam tim tersebut sudah memiliki teknik dasar dalam bermain sepak bola,” kata Timo dalam keterangan tertulisnya.
“Selain penguasaan teknik, yang terpenting anak-anak senang saat berlatih dan bertanding. Sehingga nantinya mereka mencintai sepakbola dan menekuninya,” kata Timo.