Pahami.id – Anggota Executive Committee (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menyebut partainya dikejar utang miliaran. Pimpinan PSSI Erick Thohir kini sedang memutar otak mencari cara untuk melunasi utang warisan rezim sebelumnya.
Arya memastikan hingga saat ini PSSI yang dipimpin Erick Thohir tidak memiliki utang. Utang yang ada merupakan warisan dari manajemen sebelumnya Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.
“Kami ditagih miliaran. (Manajemen PSSI) kami tidak punya utang. Waktu kami terima (jabatan), tidak ada uang, tidak ada utang. Hutang puluhan miliar. Utang ini datang banyak, tapi tidak ada uang. ,” kata keluarga Arya saat ditemui di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
“(Utang dari) empat tahun lalu, tapi dulu juga ada. Apa karena PSSI berpikir sekarang boleh saja langsung masuk tagihan, kami tidak tahu,” lanjutnya.
Dijelaskan Arya, PSSI saat ini sedang berupaya menggalang dana untuk membayar utang yang ada. Hal ini perlu dipikirkan matang-matang karena PSSI memiliki kegiatan khusus untuk persiapan timnas.
“Sekarang kami sedang dalam proses mencari uang, jadi kami paham kenapa ada yang belum dibayar. Kami tidak hanya mencari uang untuk kegiatan, kami juga mencari uang untuk membayar hutang,” jelasnya.
“Misalnya, PSSI adakan pemilu, uangnya dari mana? Lalu di FIFA Match Day, apakah menguntungkan? Tidak! Kemarin kita juga kalah melawan Burundi,” terang Arya.
Arya tidak menjelaskan pihak mana yang menagih utang tersebut kepada PSSI. Namun, ia menyebutkan beberapa di antaranya seperti perlengkapan pertandingan, akomodasi, dan transportasi.
“Pak Erick sudah menginstruksikan kami untuk mulai membayar utang, tapi itu menyangkut nyawa orang. Wasit dan perlengkapan pertandingan belum dibayar, tapi untuk vendor kami harus menunggu audit. Ya, kami belum tahu bagaimana . Hutangnya banyak, ini benar atau tidak” ucapnya. .
“(Kebanyakan) kami ditagih untuk urusan hotel dan tiket. Ada pemain yang dinaturalisasi, datang ke sini diundang. Katanya, Anda bayar dulu, sini, dia bayar dulu. Lalu dia kembali, Anda juga tidak bisa dibayar. “
“Tiket, akomodasi, semuanya tidak dibayar. Dan ada yang dijanjikan agen pemain juga, tidak dibayar. Ya, ini harus dibayar, kalau tidak dibayar, dia tidak mau bermain. Karena itu tadi dijanjikan oleh pak tua (pengurus), maka kita harus melakukannya,” kata Arya.