Diancam Pidana dan Dibayangi Sanksi Komdis PSSI, APPI Bela Pemain Kalteng Putra – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Nasib tragis dialami pemain Kalten Men. Aksi mogok kerja menyusul tunggakan gaji tersebut sebenarnya berujung laporan polisi oleh pihak klub dan kini dibayangi sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Sanksi Komdis mungkin dikenakan akibat aksi mogok kerja saat Kalteng Putra bertanding melawan PSCS Cilacap pada Liga 2 2023/2024 pada 27 Januari.

Tindakan ini diambil karena Putra Kalimantan Tengah tidak membayarkan gaji pemain berupa gaji selama dua bulan.

Baca juga: Baru Pulang dari Piala Asia 2023, Sandy Walsh Langsung Jadi Starter Lawan Raksasa Belgia

Parahnya, Kalteng Putra melaporkan pemainnya ke polisi karena dugaan pencemaran nama baik. Sebab, kasus ini menarik perhatian Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).

Pemain putra Kalteng saat latihan. [Dok. Instagram/@kaltengputra_id]

Sedangkan APPI mendampingi pemain Putra Kalteng dalam hal sepak bola. Pemogokan kompetitif ini sesuai dengan prosedur yang disepakati oleh para pemain.

Oleh karena itu, Andritany Ardhiyasa selaku Presiden APPI berharap Komdis PSSI bisa bertindak bijak. Jangan sampai musibah yang menimpa pemain semakin parah dengan sanksi yang diberikan KPU.

APPI berharap Komdis bisa objektif, bijaksana dan memenuhi rasa keadilan dalam memutus permasalahan yang menimpa pemain Kalten Putra, kata Andritany dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Baca juga: Ternyata Ada Peran Timnas Indonesia di Balik Lolos Jepang ke Perempat Final Piala Asia 2023

APPI juga berharap PSSI dapat bertindak tepat dalam menyelesaikan masalah ini agar para pemain tidak mengalami nasib tragis menjadi korban rentetan bencana sepak bola Indonesia, lanjut kiper Persija Jakarta itu.

Sebagai informasi, pemain Putra Kalteng telah dipanggil Komdis PSSI untuk dimintai keterangan pada 31 Januari 2024 dan 1 Februari 2024. Karena itu, ia berharap Komdis bersikap adil.

“Jangan sampai pemain yang tidak dibayar gajinya dilaporkan ke polisi oleh klubnya lalu diberi sanksi oleh PSSI. Tragis!” tutup Andritany.