Pahami.id – Sebanyak tiga pemain timnas U-22 Indonesia telah divonis oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menyusul insiden yang terjadi di final SEA Games 2023 melawan Thailand.
Dalam laga yang kemudian dimenangkan oleh timnas Indonesia dengan skor 5-2 itu terjadi keributan antara kedua kubu. Sejumlah pemain dan ofisial kedua tim sempat terlibat adu mulut jelang pertandingan berakhir.
AFC kemudian melakukan penyelidikan atas kerusuhan tersebut, dan setelah rapat Komite Etik dan Disiplin badan tersebut pada 11 Juli, diputuskan untuk menjatuhkan hukuman kepada pihak-pihak yang terlibat melalui informasi di situs resmi organisasi seperti dikutip ANTARA.
Tiga pemain timnas Indonesia diskors dan didenda, yakni Titan Agung Bagus, Komang Teguh Trisnanda, dan Muhammad Taufany Muslihuddin. Titan Agung dan Komang Teguh dinyatakan melanggar Kode Disiplin dan Etika AFC Pasal 47 dan dihukum larangan enam pertandingan dan denda $1.000 (Rp 14.941.650).
Sementara itu, Muhammad Taufany kedapatan melanggar Kode Disiplin dan Etika AFC Pasal 51, namun hanya diskors enam pertandingan tanpa didenda.
Selain ketiga pemain tersebut, AFC juga menjatuhkan sanksi kepada beberapa ofisial timnas Indonesia. Wasit tersebut adalah Tegar Diokta Andias (sekretaris tim), Sahari Gultom (pelatih kiper), Ahmad Nizar Caesara Noor (dokter tim), dan Muhni Toid Sarnad.
Tegar dan Sahari Gultom diskors enam pertandingan dan didenda $1.000, sementara Ahmad Nizar dan Muhni Toid diskors enam pertandingan tanpa denda.
Selain tim Indonesia, timnas Thailand juga tak luput dari hukuman AFC. Sedangkan untuk para pemain, AFC hanya menghukum Soponwit Rakyart yang diskors enam pertandingan dan denda 1.000 dolar.
Untuk ofisial tim Thailand yang dihukum AFC, jumlahnya jauh melebihi delapan orang Indonesia. Kedelapan orang tersebut semuanya diskors selama enam pertandingan, tetapi tidak semuanya didenda.
Namun, Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) didenda $10.000 karena melanggar Kode Disiplin dan Etika AFC Pasal 51.1.