2 Pemain Timnas Indonesia yang Jadi Korban Dokter Gadungan Elwizan Aminuddin, Ada Andalan STY – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Dokter gadungan yang pernah bekerja di timnas U-19 Indonesia dan klub PSS Sleman, Elwizan Aminuddin, akhirnya ditangkap polisi.

Setidaknya ada dua pemain Timnas Indonesia yang menjadi korban kesalahan diagnosis tersangka, yakni Saddam Emiruddin Gaffar dan Ernando Ari Sutaryadi.

Sebagai sosok yang mengemban tugas sebagai dokter, Elwizan Aminuddin harusnya berperan penting dalam menjaga kondisi kesehatan dan fisik para pemainnya.

Baca juga: Potensi Pratama Arhan Jadi Fokus Mantan Pelatih Ahli Lemparan Liverpool itu

Namun, tanpa dididik sebagai dokter atau sekadar berpura-pura menjadi orang yang paham dunia kedokteran atlet, keberadaan Elwizan Aminuddin justru bisa mendatangkan petaka.

Aksi dokter abal-abal itu akhirnya terungkap saat ia masih memperkuat klub BRI Liga 1 PSS Sleman. Kasus ini terungkap pada November 2021.

Saat itu kabar tersebar di PT. PSS mencurigai Elwizan Aminuddin bukan dokter sungguhan. Penjelasan Universitas Syah Kuala Banda Aceh memperkuat tudingan tersebut.

Dokter Tim PSS Sleman, Elwizan Aminuddin. (HO/Pssleman.id)

Universiti Syah Kuala Banda Aceh pada 30 November 2021 membenarkan bahwa yang terlibat tidak pernah memiliki latar belakang pendidikan kedokteran.

Namun meski caranya ketahuan, Elwizan Aminuddin masih bisa lolos dengan meminta izin kepada manajemen untuk kembali ke Palembang pada 1 Desember 2021 dengan alasan orang tuanya sedang sakit.

Sejak itu tersangka melarikan diri dan kejadian ini dilaporkan dua hari kemudian ke Polres Sleman. Elwizan Aminuddin kemudian berhasil ditangkap pada awal tahun 2024.

“Sebelum bekerja sebagai dokter gadungan di beberapa tim sepak bola, ia bekerja sebagai kondektur bus kota di kawasan Tangerang, serta berjualan sembako (toko),” kata Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Riski Adrian, di Mapolres Sleman. , Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Diserang Thailand dan Uzbekistan, Kadek Arel Minta Timnas U-20 Indonesia Berbenah Jelang Piala AFF

“Hasil keterangan dan pengakuan pelaku ada sembilan tim [yang pernah dia tangani], delapan tim sebelum PSS Sleman termasuk timnas. Itu dari tahun 2023 sampai 2021, kata Adrian.

Berikut dua pemain Timnas Indonesia yang menjadi korban dokter palsu Elwizan Aminuddin.

1. Saddam Emiruddin Gaffar

Striker PSS Sleman dan Timnas U-19 Indonesia, Saddam Gaffar.  (dok.PSS)
Striker PSS Sleman dan Timnas U-19 Indonesia, Saddam Gaffar. (dok.PSS)

Saddam Emiruddin Gafar menjadi pilar utama di posisi penyerang Timnas Indonesia B-22. Saat itu, ia mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) di lutut kirinya akibat laga Liga 1 BRI 2021/2022.

Pemeriksaan Elwizan Aminuddin menyebutkan, cedera yang dialami Saddam disebabkan oleh stres atau tekanan pada bagian luar lutut.

Saat itu, dia menyebut Saddam harus absen dari aktivitas sepak bola selama enam hingga delapan bulan. Pernyataan tersebut ia sampaikan meski sejak awal ia tidak memiliki latar belakang sebagai dokter.

“Pada kasus Saddam, diperlukan langkah selanjutnya yaitu rekonstruksi ACL secara arthroscopic,” kata Elwizan Aminuddin saat itu.

“Jika dia (Saddam) bisa mengendalikan traumanya dengan baik, maka dia bisa kembali dalam waktu enam bulan.”

Sebaliknya kalau tidak mampu, akan memakan waktu lebih lama, delapan hingga sepuluh bulan, tambahnya.

2. Ernando Ari Sutaryadi

Kiper Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi.  (pssi.org)
Kiper Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi. (pssi.org)

Ernando Ari yang kini menjadi pilar utama timnas Indonesia level senior Shin Tae-yong pernah menjadi korban Elwizan Aminuddin.

Pasalnya, ia mendapat saran yang salah dari dokter palsu saat masih menjalani masa pemulihan cedera bahu saat menjalani pemusatan latihan (TC) bersama Timnas Indonesia U-19.

Ernando bahkan berencana pensiun dini karena kondisi fisiknya yang saat itu sedang menurun. Hal itu tak lepas dari anjuran dokter gadungan yang memintanya istirahat ketimbang menjalani operasi.

Sang kiper akhirnya menjalani operasi cedera bahu pada 19 Agustus 2020. Usai pulih, sang pemain terbukti menjadi andalan timnas Indonesia di berbagai level termasuk tim senior.