Pahami.id – Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan penistaan agama karena menggunakan akronim Amin pada kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Mengetahui hal itu, Kiky Saputri pun menilai hal tersebut berlebihan.
Pengaduan masyarakat (duma) dilontarkan oleh kelompok bernama Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia. Koordinator Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia Umar All menilai penggunaan singkatan tersebut merupakan tindakan pencabulan agama. Akronim Amin digunakan Anies dan rekannya, Muhaimin Iskandar.
Dijelaskan dengan jelas dalam hadis bahwa penggunaan kata Amin adalah penggunaan kata suci, penggunaan harapan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, ujarnya, dikutip Sabtu, (23/12/2023). .
Kata Umar, tidak hanya dalam Islam, Amin juga memiliki makna yang sama bagi agama lain di negeri ini. Ia mengungkapkan, Anies mempolitisasi agama untuk kepentingan pribadi pada Pilpres 2024 dengan menggunakan akronim Amin.
“Ini adalah politisasi yang sangat tidak ada gunanya. Politisasi tingkat rendah, bahkan politisasi agama masih dilakukan untuk meraih kepentingan masyarakat di era demokrasi ini,” lanjutnya.
Mengetahui hal tersebut, Kiky Saputri pun menilai pihak pengadu sudah keterlaluan. Ia pun tampak sangat penasaran ingin mengetahui siapa sosok pemberita calon presiden nomor urut 1 tersebut.
“Siapa yang lapor? Bodoh sekali. Tak pantas kalau orang bernama Encik Amin dilaporkan juga. Terlalu banyak!” tulis Kiky Saputri di Twitter atau X miliknya.
