Jet tempur Prancis telah melakukannya
serangan udara pertama terhadap kelompok militan yang menyebut dirinya Negara Islam (atau ISIS) di Irak, demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Presiden Francois Hollande.
Pernyataan itu mengatakan pesawat Prancis menyerang gudang logistik untuk kelompok militan di timur laut Irak.
Prancis sebelumnya telah mengirimkan pesawat pengintainya ke Irak dan memberikan senjata kepada para pejuang Kurdi.
Presiden Hollande pada hari Kamis mengatakan dia telah menyetujui permintaan dukungan udara Irak, tetapi hanya akan menargetkan militan Negara Islam di Irak, bukan di negara tetangga Suriah.
Dia juga menekankan bahwa Prancis tidak akan mengirimkan pasukan darat.
Pada hari Jumat (19/09), kantor Presiden Hollande menyatakan bahwa pesawat Rafale telah melakukan penyerangan dan “menembakkan dan menghancurkan target”.
Namun, pernyataan itu tidak memberikan perincian tentang jenis material di gudang, atau lokasi persisnya.
“Lebih banyak operasi akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang,” kata pernyataan itu.