Jakarta, Pahami.id –
Presiden Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji untuk membatalkan visa siswa secara agresif Cina.
Pengumuman itu dibuat oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio setelah China mengkritik keputusan AS sehari sebelumnya untuk sementara waktu menangguhkan visa untuk siswa asing.
“Amerika Serikat akan secara agresif membatalkan visa untuk siswa Tiongkok, termasuk mereka yang berhubungan dengan Partai Komunis Tiongkok atau yang belajar secara strategis,” kata Rubio dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Afp.
“Kami juga akan meninjau kriteria visa untuk memperketat pengawasan semua aplikasi visa dari Republik Rakyat Tiongkok dan Hong Kong,” katanya.
Kaum muda Cina telah lama menjadi bagian penting dari Universitas AS, yang tergantung pada siswa internasional yang membayar uang sekolah penuh.
China mengirim 277.398 siswa di tahun akademik 2023-2024, meskipun India untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir telah melampaui jumlah itu.
Di masa lalu, Trump juga menargetkan siswa Tiongkok, tetapi lebih fokus pada mereka yang berada dalam hubungan yang sensitif atau langsung dengan militer.
Sebelumnya, Trump pada hari Kamis (5/22) kemudian membatalkan hak Universitas Harvard untuk menerima siswa internasional.
Menteri Keamanan Domestik Kristi Noem telah memerintahkan penghentian sertifikasi program mahasiswa Universitas Harvard, yang berlaku untuk sekolah tahun 2025-2026.
Pemerintah Trump juga membekukan dana hibah federal untuk Harvard sebesar US $ 3 miliar (sekitar Rp48 triliun), yang telah menyebabkan kampus bergengsi menuntut pembiayaan pemerintah.
Pembatalan dana federal untuk larangan menerima siswa asing adalah setelah tuduhan pemerintah Trump bahwa Harvard “mendorong kekerasan, antisemitisme, dan kerja sama Partai Komunis Tiongkok”.
(Feb/dal)