Jakarta, Pahami.id —
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan total tersangka ada 196 orang teroris yang berhasil ditahan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Terorisme Polri sepanjang tahun 2024.
Sigit mengatakan, penangkapan ratusan terduga teroris ini dilakukan sebagai upaya preventif untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan di masyarakat.
“Langkah ini membuahkan hasil serangan nol sepanjang tahun 2023 hingga 2024 dengan total tersangka yang ditangkap sebanyak 196 orang,” ujarnya dalam jumpa pers Siaran Akhir Tahun di Mabes Polri, Selasa (31/12).
Sigit mengatakan, pada periode yang sama, jajarannya juga meningkatkan upaya deradikalisasi terhadap pelaku terorisme dan keluarganya. Kata dia, total ada 8.118 narapidana teroris beserta keluarganya yang berhasil diradikalisasi.
Selain itu, ia juga menyinggung upaya deradikalisasi yang dilakukan Densus 88 yang berhasil meyakinkan kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI) untuk bubar pada 21 Desember 2024.
Berdasarkan Survei Global Terrorism Index (GTI) 2024, Irjen Pol menyebutkan Indonesia berada di peringkat 31 dari 163 negara yang memiliki dampak terorisme sedang.
Namun capaian ini jangan membuat kita berpuas diri. Polri terus berupaya menangani terorisme dengan menggunakan pendekatan lunak dan pendekatan keras, ujarnya.
Di sisi lain, ia mengatakan guna memperkuat penegakan hukum terhadap pelaku terorisme, ia juga terus memperkuat hubungan dengan lembaga dalam dan luar negeri.
Hingga saat ini Polri telah bekerja sama dengan 11 Kementerian/Lembaga dan pemangku kepentingan asing serta 6 Kementerian/Lembaga yang ada di Tanah Air, tutupnya.
(tfq/gil)