Jakarta, Pahami.id —
Presiden Cina Xi Jinping diperingatkan Amerika Serikat dan sekutunya suka Jepang untuk “berhenti menciptakan musuh khayalan” setelah kedua negara mengutuk tindakan Beijing di Laut Cina Selatan.
Pernyataan Xi disampaikan Kementerian Luar Negeri China dalam konferensi pers rutin di Beijing, Senin (29/7) setelah AS mengangkat klaim Beijing di Laut China Selatan. Amerika Serikat dan ketiga sekutunya, Jepang, Australia, dan India, menyinggung sengketa Laut Cina Selatan dalam pertemuan mereka di Tokyo yang sering disebut dengan pertemuan negara-negara Quad.
“Kami sangat mendesak AS dan Jepang untuk segera berhenti mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dan berhenti menciptakan musuh khayalan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian.
Lin juga mengatakan pernyataan AS dan CS “mengabaikan fakta, mencampuradukkan benar dan salah, dengan jahat menyerang kebijakan luar negeri Tiongkok”.
Dia mengatakan pernyataan keempat negara tersebut “mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok” dan “membesar-besarkan serta membuat keributan tentang ancaman Tiongkok, dan secara jahat meningkatkan ketegangan regional”.
“China menyayangkan dan dengan tegas menentang hal ini,” kata Lin lagi.
Dalam pertemuan tersebut, AS dan Jepang mengutuk “tindakan destabilisasi” Tiongkok di Laut Cina Selatan. Mereka juga mengecam peningkatan kerja sama militer Rusia dengan Tiongkok dan Korea Utara.
“Menegaskan kembali penentangan tegas mereka terhadap klaim maritim ilegal RRT (Tiongkok), militerisasi fitur-fitur yang ditebus, serta aktivitas yang mengancam dan provokatif di Laut Cina Selatan,” demikian bunyi pernyataan bersama negara-negara Quad seperti dikutip AFP.
AS juga mengutip tindakan provokatif Tiongkok, termasuk konfrontasi tidak aman terhadap kapal Tirai Bambu di laut dan di udara. Dalam beberapa bulan terakhir, kapal-kapal Tiongkok semakin sering bentrok dengan kapal patroli Filipina di Laut Cina Selatan, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan mengganggu stabilitas stabilitas dan keamanan kawasan.
Selain Laut Cina Selatan, AS dan CS juga menuduh Tiongkok “meningkatkan upaya perubahan.” status quo secara sepihak dengan kekerasan atau paksaan di Laut Cina Timur.”
“Kebijakan luar negeri Tiongkok berupaya membentuk kembali tatanan internasional demi keuntungannya sendiri dengan mengorbankan pihak lain,” demikian kutipan komunike negara-negara Quad.
(rds)