Jakarta, Pahami.id —
Tim keamanan Israel menangkap sedikitnya 33 orang dalam demonstrasi di ibu kota Tel Aviv pada Sabtu (8/6). Demonstran mendesak Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mundur
Berdasarkan laporan Times of Israel yang dilansir Al Jazeera, terdapat demonstrasi anti perang dan anti pemerintah yang terjadi di Haifa dan Tel Aviv.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa. Insiden ini terjadi di Jalan Kaplan di Tel Aviv.
Polisi meneriaki para pengunjuk rasa. Aparat keamanan lainnya juga terlihat menangkap salah satu pengunjuk rasa dan membawanya keluar dari kerumunan.
Demonstrasi ini dilakukan warga Israel yang menuntut agar perang di Jalur Gaza dihentikan. Mereka juga mengecam pembantaian yang dilakukan militer terhadap rakyat Palestina.
Ini bukan pertama kalinya Israel berdemonstrasi menuntut Netanyahu mundur dari jabatannya. Mereka berkali-kali turun ke jalan sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023.
Demonstrasi ini terjadi bersamaan dengan keberhasilan tentara Israel membebaskan empat sandera yang ditahan Hamas di kawasan Nuseirat, Gaza.
Keempat sandera yang bebas tersebut bernama Noa Argamani (25 tahun), Almog Meir Jan (21 tahun), Andrey Kozlov (27 tahun), dan Shlomi Ziv (40 tahun).
“(Keempat sandera) ditemukan di dua lokasi terpisah di tengah Nuseirat,” demikian bunyi pernyataan bersama tentara, polisi, dan badan keamanan Israel di Telegram.
Setelah keempat sandera dibebaskan, militer Israel mengatakan, “120 sandera masih ditahan di Gaza.”
Operasi pembebasan tersebut mengakibatkan kematian seorang petugas polisi Israel. Petugas tersebut terluka dalam operasi pembebasan sandera sebelum meninggal di rumah sakit.
Netanyahu kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia tidak akan menyerah sampai dia membebaskan semua sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
“Kami tidak akan menyerah sampai kami menyelesaikan misi dan mengembalikan semua sandera kami, baik hidup maupun mati,” kata Netanyahu, dikutip AFP.
Di sisi lain, dilaporkan 210 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza. Sementara itu, lebih dari 400 orang terluka.
Korban luka dibawa ke Rumah Sakit Al Awda di kamp tersebut dan Rumah Sakit Martir Al Aqsa di Deir el-Balah.
Sekitar 36.801 warga Palestina tewas dan 83.680 orang luka-luka dalam konflik Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Jumlah kematian tersebut didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
(pra)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);