Berita Viral Pejabat Disdik Nabire Tendang-Injak Siswa Ikut Demo Tolak MBG

by


Jakarta, Pahami.id

Viral on Social Media Recording Menunjukkan Kantor Pendidikan Nabire (DISDIK) Sekretaris Viktor Tebai menendang seorang siswa sekolah menengah yang terlibat dalam program nutrisi gratis (MBG) Saat diamankan di Nabire Mapolres, PA CentralSenin (2/17).

Tendangan siswa yang menendang Viktor dimulai ketika siswa sekolah menengah dan menengah mengadakan demonstrasi diadakan di kantor polisi untuk pemahaman dan pendidikan.

Dalam video yang diedarkan, Viktor yang menggunakan layanan tampaknya berbicara menggunakan speaker untuk memberikan instruksi. Siswa sekunder dan sekunder yang terlibat dalam demonstrasi seolah -olah duduk di depan Nabire Mapolres.


Viktor kemudian bertanya siapa siswa sekolah menengah dalam kelompok itu. Salah satu siswa yang mengenakan topi kemudian mengangkat tangannya sampai dia didekati oleh Viktor. Tiba -tiba Viktor terlihat menendang untuk melangkah ke siswa.

Awal pekan ini, massa siswa sekolah menengah dan sekolah menengah di Nabire mengadakan demonstrasi untuk menolak MBG, dan menuntut pendidikan.

“Mereka juga tidak ingin makan gratis, tetapi sekolah gratis.

Sementara itu, terkait dengan perekaman video kekerasan terhadap siswa virus, Viktor akhirnya membuka suaranya.

Dalam pernyataannya, seperti yang dikutip Detiksuls, Viktor berpendapat bahwa dia tidak bermaksud untuk mengambil tindakan terhadap siswa. Namun, pada waktu itu ia mengaku marah dan ingin memberi tahu para siswa.

“Sebagai orang tua di kantor pendidikan dengan latar belakang guru, dengan karakter saya sebagai orang pedesaan, dalam insiden itu saya marah dan disarankan,” kata Viktor dalam sebuah pernyataan yang dikutip pada hari Selasa (18/2).

Selain itu, Viktor menyangkal bahwa ia juga melangkah ke seorang siswa selain menendangnya. Dia mempertimbangkan video dan foto yang beredar yang menyuruhnya pergi ke konteks siswa.

“Bahwa saya tidak berdiri dan kemudian melangkah, tetapi saya melempar (sepak bola) ke samping, jadi ujung sepatu yang saya kenakan untuk seragam sekolah menengah,” katanya.

“Lalu, saya memberi tahu anak -anak saya bahwa Anda berada di anak -anak sekolah menengah mengapa Anda bergabung dengan sekolah dasar. Apa yang terjadi akan menjadi beban bagi orang tua, guru, sekolah, dan orang lain,” kata Viktor.

Viktor sekali lagi mengakui bahwa dia salah dan meminta maaf atas tindakannya yang dia harapkan tidak diulangi. Dia juga memastikan bahwa para siswa yang terlibat dikembalikan ke rumah mereka.

“Tindakan keras yang saya buat mungkin tempat yang salah, waktu, sekali lagi saya minta maaf. Yang jelas adalah bahwa beberapa siswa melakukan demonstrasi dan kepala rumah departemen dengan baik,” kata Viktor.

Pada hari Senin (17/2) lalu Kadisdik Nabire Dina Pidjer Demonstrasi penolakan MBG adalah karena kurangnya informasi yang diperoleh oleh siswa. Ini menuduh siswa terlibat dalam demonstrasi sering kali tidak ada di sekolah selama sosialisasi dan pendidikan yang terkait dengan MBG.

“Sosialisasi MBG sering dilakukan disosialisasikan dalam ruang lingkup sekolah. Mereka (siswa) yang melakukan demonstrasi ini adalah anak -anak yang jarang bersekolah sehingga mereka tidak memiliki informasi dalam sosialisasi,” kata Dina di halaman Nabire Mapolres awal pekan ini.

Terlepas dari tuntutan siswa untuk memprioritaskan sekolah gratis, Dina belum berkomentar lebih lanjut. Dia berpendapat bahwa dia hanya menjalankan program pemerintah yang ada.

“Untuk program sekolah gratis, kami tidak dapat menjawabnya karena kami juga menjalankan program yang telah diselenggarakan oleh pemerintah dalam hal ini untuk pemerintah pusat,” tambah Dina.

Dina memastikan bahwa siswa yang mengadakan demonstrasi menolak MBG telah diberi pemahaman dan tidak akan mengulangi tindakan tersebut. Siswa yang dijamin di Nabire Mapolres untuk memahami akan dikembalikan ke sekolah.

“Sekolah hanya memberikan pendidikan dan instruksi yang terkait dengan kebijakan pemerintah. Namun, jika ini diulang dan dilanggar, kami akan menyerahkannya kepada polisi untuk memprosesnya,” katanya.

“Kami juga memohon kepada orang tua dari wali mahasiswa untuk memainkan peran penting dalam memberikan pendidikan dan arahan kepada anak -anak mereka,” kata Dina.

Baca berita lengkapnya Di Sini.

(anak-anak)