Jakarta, Pahami.id —
Kandidat presiden AS Donald Trump dituduh secara salah Kamala Harris sebagai seorang anti-Semit yang berencana membenarkan pembunuhan bayi yang baru lahir.
Tuduhan tak berdasar itu dilontarkan Trump menanggapi aksi unjuk rasa dukungan yang digelar pada Jumat (27/7).
Harris, yang menikah dengan seorang pria Yahudi, unggul atas Trump dalam berbagai jajak pendapat sejak ia menggantikan Joe Biden sebagai kandidat utama Partai Demokrat.
Trump mendedikasikan sebagian besar pidatonya di sebuah konvensi keagamaan di Florida selatan untuk menyerang rekor Harris sebagai senator dan sebagai orang nomor dua di Biden.
Namun, banyak serangan Trump yang berisi fitnah yang tidak sesuai kenyataan.
Trump juga menuduh Harris anti-Semitisme ketika menjelaskan mengapa Harris tidak berpartisipasi langsung dalam pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS pada hari Rabu.
“Dia tidak menyukai orang Yahudi. Dia tidak menyukai Israel. Begitulah adanya, dan akan selalu seperti itu. Dia tidak akan berubah,” kata Trump.
Trump juga sebelumnya mengklaim bahwa Harris “benar-benar anti-Semit” di North Carolina pada hari Rabu.
Trump berbicara selama satu jam pada rapat umum yang diselenggarakan oleh Tipping Point Action sayap kanan.
Dia mempertanyakan pernyataan Harris sebelumnya tentang kepolisian, imigrasi dan lingkungan.
Namun ucapannya diwarnai hiperbola dan kepalsuan.
Implementasi bayi
Trump, yang dinyatakan bersalah di pengadilan dan kini menghadapi lebih banyak dakwaan, tanpa dasar mengklaim bahwa Departemen Kehakiman dan FBI menangkap orang-orang Kristen dan aktivis anti-aborsi serta memenjarakan mereka karena “keyakinan agama” mereka.
Dia juga menyebut keputusan Biden untuk mundur dari kampanye pemilu sebagai sebuah “kudeta” yang dilakukan oleh Partai Demokrat dan mengatakan Amerika adalah “bahan tertawaan.”
Namun, pukulan terbesarnya menimpa Harris. Trump menyebutnya “gelandangan” dan wakil presiden gagal yang menolak hakim federal karena dia beragama Katolik, dan akan menunjuk seorang “Marxis garis keras” ke Mahkamah Agung.
Dia juga menuduh Harris melakukan upaya palsu untuk memaksa dokter memberikan obat kebiri kimia kepada anak-anak dan menyatakan Harris mungkin berbuat curang untuk menang pada bulan November.
“Jika Kamala Harris berhasil, mereka akan membuat undang-undang federal untuk aborsi, mengeluarkan bayi dari rahim pada bulan kedelapan, bulan kesembilan, dan bahkan setelah lahir, untuk mematikan bayi setelah lahir,” klaim Trump dalam fitnahnya. .
Trump, 78, sedang berjuang untuk mengubah orientasi pemilu terhadap seseorang yang dua dekade lebih muda darinya.
Pekan lalu, mantan bintang TV itu tampak tenang saat menerima sambutan bak pahlawan, dan pencalonan resmi presiden, di konvensi Partai Republik di Milwaukee.
(AFP/vws)