Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia masih akan menerima pesawat mewah dari Qatar untuk digunakan sebagai Angkatan Udara.
“Saya tidak akan menolak tawaran seperti itu. Afp.
Trump mengatakan bahwa jet Qatar yang relatif muda diperlukan untuk menggantikan Angkatan Udara Lama.
Keluarga Royal Qatar telah menawarkan untuk menyumbangkan Boeing 747-8.
Namun, rencana tersebut menimbulkan pertanyaan konstitusi dan etika serta masalah keselamatan mengenai penggunaan pesawat yang disumbangkan oleh pasukan asing untuk digunakan sebagai angkatan udara yang sangat sensitif.
Konstitusi AS melarang pejabat pemerintah menerima hadiah “raja, pangeran, atau negara asing mana pun,” di bagian yang dikenal sebagai klausul hadiah.
Trump mengklaim tidak menggunakan pesawat setelah meninggalkan posisi presiden.
Trump dan Gedung Putih juga mengklaim bahwa pesawat hadiah Qatar akan menjadi hadiah bagi Departemen Pertahanan AS, yang juga akan mengatasi masalah konstitusional.
Qatar dengan cepat mencoba membuat suara dengan mengatakan bahwa pesawat itu bukan hadiah.
“Kemungkinan transfer pesawat untuk penggunaan sementara karena satu Angkatan Udara sedang dipertimbangkan antara Kementerian Pertahanan Qatar dan Departemen Pertahanan AS,” kata Ali al-Ansari, Media Otake Qatar di Washington.
Memberikan hadiah pesawat yang memicu perdebatan di Amerika Serikat, terutama pada transparansi, etika, dan dampaknya terhadap hubungan diplomatik Paman Sam dengan negara Bay.
Beberapa orang mengatakan bahwa tindakan itu ilegal dan tidak konstitusional, beberapa orang menganggap hadiah dan proposal tersebut sebagai noda pemerintah AS.
Tawaran Qatar menyediakan jet ketika sebuah maskapai penerbangan di Boeing AS menyediakan satu angkatan udara tepat waktu. Boeing harus mengirim dua jet Angkatan Udara baru dalam tiga tahun.
Namun, mereka terlambat dan kontrak harus terus diperbarui. Trump juga marah pada masalah ini.
“Kita mungkin melakukan hal lain, kita mungkin membeli pesawat atau menemukan pesawat atau sesuatu yang lain,” kata Trump pada bulan Februari.
(FRA/AFP/FRA)