Berita Trump Janji AS Akan Bantu Korban Gempa Myanmar

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Kita Donald Trump menyatakan pemerintahannya akan membantu Myanmar diguncang oleh Gempa Bumi 7.7 pada hari Jumat (28/3). Ini disajikan setelah berkomunikasi dengan petugas di Myanmar.

Trump mengatakan AS akan memberikan beberapa bentuk bantuan kepada negara -negara yang terdiri dari lebih dari 144 warga yang meninggal karena gempa bumi besar.


Namun, dia tidak mengungkapkan rincian bantuan yang akan diberikan AS kepada Myanmar.

“Kami akan membantu [Myanmar]”Trump mengatakan di Gedung Putih seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada hari Sabtu (3/28).

Secara terpisah, Badan Pengembangan Internasional AS akan mengirim beberapa tim ke Thailand untuk membantu pemulihan setelah gempa bumi yang melanda Asia Tenggara, mengatakan sebuah sumber tahu situasinya.

Ini terjadi setelah Junta Militer Myanmar mencari bantuan kemanusiaan dari komunitas internasional setelah dikocok oleh gempa berkekuatan 7,7 pada hari Jumat (28/3).

[Gambas:Video CNN]

“Kami ingin komunitas internasional memberikan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin,” juru bicara Junta Zaw Min di rumah sakit di Naypyidaw ke AFP.

Zaw menemani Kepala Junta Min Aung Hlaing untuk mengunjungi rumah sakit di ibukota untuk memantau gempa bumi. Juru bicara itu juga mengatakan bahwa mereka membutuhkan sumbangan darah untuk pasien di Mandalay, Naypyidaw, dan Sagaing.

Tak lama kemudian, Jenderal Min Aung Hlaing dalam siaran langsung, seperti dilaporkan oleh AFP pada 28 Maret, mengatakan jumlah jiwa yang mencapai 144 orang dan diperkirakan akan terus meningkat.

“144 orang terbunuh, sementara lebih dari 730 lainnya terluka dalam gempa bumi yang mengerikan,” kata Min Aung Hlaing.

Pada saat yang sama, staf di Badan Pembangunan Internasional AS pada 28 Maret diberitahu bahwa semua posisi yang tidak perlu akan dihapuskan.

Pengumuman itu dibuat setelah departemen luar negeri mengatakan kepada Kongres bahwa mereka akan menghentikan fungsi USAID yang tidak sejalan dengan prioritas pemerintah Trump.

Ini berarti bahwa hampir semua pekerja USAID tetap berada dalam pekerjaan mereka pada bulan Juli dan September, yang merupakan tanggal pemisahan yang ditetapkan dalam memo internal yang dikirim ke staf oleh Jeremy Lewin, anggota pemerintah jutawan Elon Musk.

Pemberitahuan penghentian muncul pada hari yang sama selama gempa bumi yang mengerikan menghantam Myanmar, mengetuk bangunan di daerah yang luas. Secara historis USAID telah memainkan peran penting dalam mengoordinasikan upaya bantuan bencana.

(Reuters/Chri)