Berita Trump Cap Zelensky ‘Diktator’, Hubungan AS-Ukraina Makin Runyam

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump Panggilan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Sebagai “diktator tanpa pemilihan”. Pernyataan terbaru Trump adalah sinyal terbaru hubungan antara AS dan Ukraina.

“Seorang diktator pemilu, Zelensky harus bergerak cepat atau dia tidak akan lagi memiliki negara,” tulis Trump tentang kebenaran sosial sosial, seperti yang disebutkan oleh AFP.


Pada hari Selasa (18/2), Trump mengadakan konferensi pers di mana ia mengkritik Zelensky dan meminta akhir perang antara Rusia dan Ukraina.

Sebagai imbalannya, Zelensky menuduh Trump diseret pada “disinformasi” Rusia, termasuk ketika Trump benar -benar menyalahkan Ukraina karena “memulai perang”.

“Dia menolak pemilihan, posisinya sangat rendah dalam pemilihan pendapat Ukraina, dan satu -satunya hal yang dia kuasai adalah bermain dengan Joe (Biden) seperti biola,” Trump terus mengunggah.

“Sementara itu, kami telah berhasil menegosiasikan akhir perang dengan Rusia, sesuatu yang diakui semua orang hanya dapat dilakukan oleh ‘Trump’ dan pemerintah Trump,” katanya.

Zelensky terpilih sebagai presiden pada tahun 2019 selama lima tahun, tetapi merupakan pemimpin di bawah status seni bela diri yang dilakukan setelah invasi Rusia tahun 2022. Undang -undang Ukraina tidak memerlukan pemilihan selama perang.

Pernyataan Trump minggu lalu berubah secara drastis dan berubah, tiba -tiba membuka ceramah dengan Rusia. Pada hari Selasa *18/2), delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Riyadh, Arab Saudi.

Pada pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan hubungan diplomatik yang panjang, memulai negosiasi dalam perdamaian dan mengakhiri perang di Ukraina, termasuk membahas pertemuan Donald Trump dengan Vladimir Putin.

(DNA)