Berita Thailand Tolak Gencatan Senjata, Keukeuh Lanjut Serang Kamboja

by
Berita Thailand Tolak Gencatan Senjata, Keukeuh Lanjut Serang Kamboja


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul menegaskan negaranya akan terus berjuang Kamboja agar tidak ada lagi ancaman bagi Negeri Gajah Putih.

Dalam keterangannya, Sabtu (13/12), Anutin membantah telah tercapainya kesepakatan gencatan senjata dengan Kamboja setelah Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Dia mengatakan Thailand akan terus mempertahankan diri dan melindungi kedaulatan dan rakyatnya.


“Tidak ada kesepakatan. orang Thailand.

Trump pada hari Sabtu menelepon Anutin dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet setelah perang Kamboja-Thailand yang kembali pecah pada Senin (8/12).

Dalam postingan di Social Truth, Trump mengatakan bahwa Anutin dan Hun Manet sepakat untuk menghentikan perang mulai Sabtu malam dan akan kembali mematuhi perjanjian perdamaian yang ditandatangani Oktober lalu.

Trump juga mengatakan bahwa kematian seorang tentara Thailand pada 8 Desember, yang memicu perang antara kedua negara, merupakan sebuah “kecelakaan” yang dianggap terlalu serius oleh Thailand.

Anutin menanggapi postingan Trump dalam pernyataan di media sosial. Dia menyayangkan Trump yang sampai pada kesimpulan itu.

“Ini jelas bukan sebuah kebetulan, Thailand akan terus melakukan aksi militer sampai kami merasa tidak ada bahaya dan ancaman terhadap tanah dan rakyat kami. Saya ingin memperjelasnya. Tindakan kami pagi ini menjelaskan semuanya,” tulis Anutin, seperti dikutip orang Thailand.

Selain Trump, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selaku ketua ASEAN juga dikenal dengan nama Anutin dan Hun Manet. Anwar mendesak kedua pemimpin untuk menghentikan perang dan segera menerapkan gencatan senjata mulai Sabtu pukul 22.00 dini hari.

Meski mendapat tekanan dari Anwar, Anutin menolak menurutinya. Dia mengatakan Hun Manet seharusnya yang mengusulkan gencatan senjata daripada Anwar Ibrahim karena pihak lawan konflik ini adalah Thailand dan Kamboja.

“Jika ada gencatan senjata yang sejati, Kamboja harus mengajukan proposal tersebut langsung ke Thailand, bukan meminta para pemimpin negara lain untuk berbicara atas nama mereka. Jika salah satu pihak ingin mengakhiri perselisihan, katanya, proposal tersebut harus diajukan oleh satu pihak ke pihak lain,” lapornya. orang Thailand.

Perang antara Thailand dan Kamboja kembali meletus pada Senin (8/12) setelah Thailand mengklaim seorang tentara tewas dalam baku tembak di perbatasan.

Thailand mengerahkan jet tempur untuk menyerang instalasi militer Kamboja, yang dibalas oleh Kamboja dengan menembakkan roket BM-21, termasuk ke pemukiman sipil.

Thailand dan Kamboja saat ini sedang melakukan gencatan senjata. Namun, kedua negara sudah lama saling menuduh melanggar perjanjian yang diusung Trump.

(BLQ/ISN)