Jakarta, Pahami.id –
Status tanggap darurat bencana alam di Sumatera Barat (Sumbar) akan diperluas mengingat sebagian besar kabupaten dan kota masih menerapkan penanganan darurat akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi beberapa hari lalu.
“Pekerjaan tanggap darurat kita masih berjalan dan belum selesai. Pasti diperpanjang karena solusinya belum selesai,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang Bandar, Minggu (7/12).
Gubernur mengatakan, dirinya telah meminta seluruh kepala daerah untuk menyampaikan laporan dan masukan mengenai situasi terkini di daerahnya masing-masing. Masukan ini akan menjadi pertimbangan sebelum keputusan resmi perpanjangan status dikeluarkan pada 8 Desember 2025.
“Sekarang Sekda sedang menyiapkan dokumen dan akan dibahas bersama. Kami juga meminta masukan dari kabupaten dan kota,” kata Mahyeldi.
Gubernur mengatakan beberapa daerah seperti Kota Solok, Kota Payakumbuh, dan Kota Bukittinggi sudah mulai stabil dan tidak lagi memerlukan status darurat. Namun wilayah lain seperti Kabupaten Agam, Kota Pariaman, Pesisir Selatan, dan beberapa wilayah lainnya masih memerlukan perawatan intensif.
Di beberapa titik, akses jalan dan jembatan masih terputus sehingga penyaluran bantuan belum bisa maksimal.
Mahyeldi mengatakan, Pemprov juga meningkatkan ketersediaan kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, perlengkapan tidur, dan bantuan khusus untuk ibu hamil dan anak.
“Kami terus mendistribusikan kebutuhan pangan. Untuk air minum, kami telah mengirimkan tangki penyimpanan dan sedang berupaya memulihkan dan memulihkan jaringan distribusi,” ujarnya.
Mahyeldi mengungkapkan jumlah pengungsi masih mencapai 20 ribu orang. Sebagian besar masyarakat yang rumahnya rusak parah disuruh tinggal sementara di tenda atau hunian sementara (Huntara) hingga penilaian kesesuaian lokasi perumahan selesai.
“Kalau rumahnya sudah tidak berpenghuni dan punya lahan, pemerintah akan membantu pembangunannya. Kalau tidak punya lahan, mereka akan mencari alternatif lokasi,” jelasnya.
Pada saat yang sama, Pemda Sumbar juga mendapat dukungan dari berbagai daerah lain seperti Riau, Jambi, serta pemerintah kabupaten dan kota tetangga.
Bantuan datang melalui berbagai instansi, antara lain TNI, POLRI, BASARNAS, dan Relawan. Kerjasama ini penting agar penyaluran bantuan berjalan baik dan tidak menghambat kerja alat berat di lapangan.
(antara/wi)

