Berita SPBU Curang di Sukabumi Disegel, Operasional Diambil Alih Pertamina

by


Jakarta, Pahami.id

Batang krim poli menandatangani pompa bensin atau Gawai Cheat dengan mengalahkan pompa pompa bahan bakar di area Baros, SukabumiJawa Barat.

Direktur Undang-Undang Investigasi Kriminal Jenderal Brigadir Nunung Syaifuddin mengatakan segel itu dilakukan oleh partainya di 34-43111 pompa bensin setelah membuktikan penipuan kehilangan RP1,4 miliar per tahun.

“Pemilik stasiun bensin telah menyebabkan kerugian bagi komunitas RP1,4 miliar per tahun. Kemudian hanya dikalikan dengan alat ini telah beroperasi selama bertahun -tahun, sehingga mereka akan memenuhi berapa banyak keuntungan yang mereka bisa,” katanya kepada konferensi pers pada hari Rabu ( 19/2).


Nunung menjelaskan bahwa penyegelan pompa bensin selingkuh akan dilakukan sementara saat menyelesaikan proses investigasi. Ketika dia selesai, dia mengatakan pompa bensin akan kembali dengan semua operasi yang dilakukan oleh Ptamina Patra Niaga.

“Setelah kami melakukan proses investigasi, ini akan dibuka, operasi akan diambil alih oleh Pertamina Patraniaga, terus beroperasi, kami tidak ingin penyelidikan ini mengganggu layanan kami kepada masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Presiden Ptamina Ptamina Patamina Patra Riva Sahaan memastikan bahwa layanan penjualan bahan bakar kepada publik tidak akan terganggu oleh penutupan.

Dia menjelaskan bahwa dalam radius tiga kilometer ada juga empat pompa bensin lain yang dapat digunakan orang untuk mengisi bahan bakar.

“Jadi kami memastikan bahwa layanan tidak akan terganggu. Ketika ini akan dioperasikan kembali oleh pertamina, layanan di bidang ini akan lebih baik dan bahkan mematuhi aturan,” katanya.

Sebelumnya, Polisi Investigasi Kriminal menemukan praktik penipuan manajemen SPBU dengan mode dari pompa pengukur BBM di wilayah Baros, Sukabumi, Jawa Barat.

Nunung mengatakan penipuan itu ditemukan setelah menerima laporan publik terkait dengan konflik pengisian bahan bakar di pompa bensin 34-43111.

Nunung menjelaskan dari hasil uji empat pompa bensin yang ada, partainya menemukan pengurangan 400 menjadi 600 mL per 20 liter bahan bakar yang dijual kepada masyarakat.

Dia mengatakan pengurangan bahan bakar yang jauh melampaui standar toleransi yang terkandung dalam urutan Direktur PKTN -nomor umum 121 tahun 2020 yang hanya 100 mL per 20 liter.

Nunung mengatakan penipuan itu dilakukan oleh RUD sebagai pemilik stasiun bensin dengan memasang alat tambahan dalam bentuk papan sirkuit cetak (PCB) pada setiap mesin pompa bahan bakar.

“Alat tambahan disembunyikan di kompartemen kosong antara kompartemen pompa dan perangkat pengukur bahan bakar. Ini berfungsi untuk menipu atau mengurangi dosis bahan bakar yang dibeli oleh konsumen atau masyarakat,” katanya.

(TFQ/DAL)