Berita Sosok Presiden Botswana yang Minta Rakyat Sumbang Uang Bonus Olimpiade

by


Jakarta, Pahami.id

Pemerintah Botswana mendapat kecaman setelah meminta masyarakat untuk menyumbangkan uang sebagai bonus kepada atlet Letsile Tebogo, yang membuat sejarah dengan meraih medali emas di Olimpiade 2024 Paris.

Dalam keterangan resminya, Senin (12/8), pemerintah Botswana mengatakan bahwa menyumbangkan uang adalah cara masyarakat untuk “memberi penghargaan kepada para juara.”


Botswana memenangkan medali emas pertamanya di Olimpiade Paris setelah Letsile Tebogo menjadi juara nomor atletik 200 meter putra. Tebogo mengalahkan dua pelari Amerika, Kenny Bednarek dan Noah Lyles, untuk memenangkan medali emas bersejarah Botswana.

Sebelum emas Tebogo, Botswana hanya dua kali meraih medali di Olimpiade. Pertama lewat Nijel Amos yang meraih perak di nomor 800 meter Olimpiade 2012, dan kedua lewat tim estafet 4×400 putra yang meraih perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

Emas Tebogo juga menjadi sejarah bagi seluruh Afrika, karena ia menjadi pelari pertama dari benua itu yang memenangkan emas Olimpiade di nomor 200 meter.

Siapa Presiden Botswana?

Mokgweetsi Masisi merupakan Presiden kelima Botswana yang menjabat sejak 2018.

Masisi merupakan mantan Wakil Presiden Botswana ke-8 yang menjabat pada 2014-2018.

Dilansir dari Generation Unlimited, Masisi menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Menteri Kepresidenan dan Administrasi Publik pada tahun 2011-2014.

Masisi adalah lulusan Ilmu Sosial dan Pendidikan dari Florida State University pada tahun 1989.

Pada tahun 1999, ia dianugerahi Beasiswa Chevening Commonwealth untuk melanjutkan studi pascasarjana di bidang Ekonomi dan Kebijakan Sosial di Universitas Manchester di Inggris. Pada tahun 2018, Universitas Botswana memberinya gelar doktor kehormatan.

Sebelum menjadi presiden, Masisi adalah wakil mantan Presiden Ian Khama. Hubungan mereka baik-baik saja hingga akhirnya berselisih paham dalam beberapa hal, salah satunya larangan berburu gajah.

Khama menuduh Masisi “membungkam perbedaan pendapat.”

Masisi mendukung perburuan gajah di Botswana karena ia yakin perdagangan gading akan menghasilkan lebih banyak dana untuk konservasi.

Pada tahun 2019, pihak oposisi juga mengklaim adanya kecurangan pemilu dalam pemilu yang dimenangkan Masisi. Meskipun demikian, misi Uni Afrika mengatakan bahwa pemilu di Botswana diselenggarakan secara transparan dan sesuai dengan standar internasional.

Pada tahun yang sama, Masisi mendapat kecaman luas dari dunia karena memberikan kotoran yang terbuat dari kaki gajah kepada para pemimpin Namibia, Zambia, dan Zimbabwe.

(blq/dna)