Jakarta, Pahami.id –
Perusahaan penerbangan Singapore Airlines ,
Penumpang Singapura bernama Jey mengakui bahwa kejadian itu terjadi ketika salah satu layanan makanan penerbangan SQ24 menyajikan makanan yang bertuliskan “salad Mediterania panggang dengan prosciutto”.
Karena dia tidak mengenali istilah prosciutto, Jey telah bertanya kepada kru kabin apakah makanan itu diproses oleh babi.
Tetapi menurut pengakuannya, kru kabin meyakinkan bahwa tidak dan aman untuk digunakan. Setelah mencoba hidangan itu, Jey kemudian mempelajari arti prosciutto dan terkejut mengetahui bahwa itu adalah babi.
“Saya sangat terkejut,” kata Jey kepada Medital Media Mothership seperti yang dilaporkan Surat.
Ketika dihadapkan, kru kabin dikatakan mengatakan bahwa mungkin ada kesalahan pendengaran. Mereka kemudian mengakui bahwa kru kabin yang melayani hidangan adalah staf junior yang “tidak tahu bahwa prosciutto adalah babi”.
Jey mengajukan keluhan ke maskapai. Dia awalnya ditawari voucher S $ 150 Krisshop (sekitar RP2 juta), kemudian 15.000 mil krisflyer, dan kemudian 30.000 mil.
Tetapi semua penawaran ditolak. Dia menyebut kompensasi “sedih dan menghina”.
“Tidak ada yang percaya, keduanya Muslim, Yahudi, Hindu, atau lainnya, bersedia melanggar aturan suci sejauh 30.000 mil,” kata Jey.
Dia juga menyoroti harga tiket penerbangan yang mencapai sekitar S $ 10.000, dan mendesak SIA untuk menunjukkan komitmen untuk meningkatkan menu dan memahami keseriusan insiden tersebut.
Jey juga telah mengajukan laporan lebih lanjut kepada Departemen Transportasi AS.
Menurut Jey, ia telah mengarahkan makanan Muslim untuk makanan ringan, dan telah memilih menu dari layanan “Pesan The Cook” untuk makan siang.
Tidak ada label babi di dalam hidangan yang disajikan, dan menurut Mothersnipship, situs web resmi tidak konsisten mendaftarkan label babi untuk hidangan mereka.
Di E -Mel yang dilihat oleh Mothership, seorang petugas layanan pelanggan mengakui bahwa kru kabin pada awalnya tidak yakin apakah prosciutto adalah babi dan disajikan tanpa konfirmasi.
Setelah secara sadar, kru kabin meminta maaf dan menawarkan alternatif, yang ditolak Jey.
Dalam pernyataannya kepada Mothership, juru bicara Singapore Airlines mengkonfirmasi kesalahan tersebut dan menyampaikan permintaan maaf atas “ketidaknyamanan yang disebabkan”.
“Ketika kru kabin tahu bahwa pelanggan tidak mengambil babi, mereka segera meminta maaf, menarik piring, dan menawarkan opsi lain,” kata juru bicara itu.
Sia menambahkan bahwa mereka telah memperkuat layanan dan prosedur kru kabin, dan terus berkomunikasi dengan Jey.
Maskapai ini juga menarik bagi penumpang dengan diet khusus perlu membuat reservasi makanan khusus untuk setiap sebelum layanan penerbangan.
(ZDM/DNA)