Jakarta, Pahami.id —
Pemerintah Kota Gaza mengatakan setengah juta warga Palestina berisiko kelaparan dan kehausan di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
“Situasi kemanusiaan di Gaza adalah sebuah bencana,” kata juru bicara Pemerintah Kota Gaza, Hosni Muhanna, seperti dilansir Anatolia pada Sabtu (12/9).
Muhanna mengatakan kekurangan bahan bakar mengganggu proses evakuasi korban luka dan pengangkutan jenazah korban invasi Israel.
Selain itu, beberapa peralatan konstruksi dan kendaraan tidak dapat digunakan karena serangan Israel yang dilaporkan menargetkan garasi Pemerintah Kota Gaza.
“Petugas kesulitan membuka jalan yang ditutup akibat bombardir Israel. Kami tidak mampu menyediakan air ke RS Al-Shifa,” kata Hosni Muhanna.
“Krisis pangan di tempat penampungan meningkat drastis karena jumlah orang yang datang ke tempat penampungan melebihi kapasitas tempat,” ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Selain itu, kata Muhanna, infrastruktur lain di kota itu juga menjadi sasaran serangan Israel. Ia juga mengatakan sampah di kota itu berserakan karena tidak bisa dibersihkan setelah tidak ada bahan bakar.
Di sisi lain, truk bantuan kemanusiaan mulai terus memasuki Jalur Gaza, Palestina. Hal tersebut dilansir dari Bulan Sabit Merah Palestina, seperti dikutip dari CNNSabtu (12/9).
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan akhir pekan ini pasukannya telah menerima setidaknya 100 truk bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza melalui Rafah, Mesir.
Truk-truk tersebut membawa bantuan kemanusiaan berupa makanan, air bersih, obat-obatan, dan peralatan medis. Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan, sejak 21 Oktober, sebanyak 3.499 truk bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza.
Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah jeda kemanusiaan selama seminggu.
Anatolia mengatakan setidaknya 17.487 warga Palestina tewas dan lebih dari 46.480 orang terluka akibat serangan darat dan udara Israel di wilayah yang terkepung.
Sedangkan korban tewas di kubu Israel mencapai 1.200 orang akibat dugaan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
(Tim/final)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);