Jakarta, Pahami.id –
Seorang pria berusia 53 tahun yang dihukum karena pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis remaja pada tahun 2001, dijadwalkan dilakukan Di negara bagian Indiana, Amerika Serikatpada Jumat (11/10) waktu setempat.
Seorang pria bernama Roy Lee Ward dijatuhi hukuman mati pada tahun 2002 setelah dinyatakan bersalah memperkosa dan membunuh Stacy Payne, seorang gadis berusia 15 tahun, di rumahnya di Dale City, Indiana. Korban ditikam berulang kali dan meninggal beberapa jam setelah serangan brutal.
Berdasarkan laporan pihak berwajib, Ward ditangkap di lokasi kejadian dengan masih memegang pisau yang digunakan untuk menyerang korban.
Implementasinya akan berlangsung di Penjara Negara di Michigan City, antara tengah malam hingga sebelum matahari terbit. Ini akan menjadi penerapan ketiga negara sejak hukuman mati tahun lalu, setelah sempat terhenti selama 15 tahun karena masalah narkoba suntik yang mematikan.
Hingga Oktober, tercatat ada 34 eksekutif yang tersebar di seluruh Amerika Serikat sepanjang tahun 2025. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2014, ketika 35 warga diimplementasikan.
Dari total hukuman mati yang dilaksanakan tahun ini, 28 di antaranya menggunakan metode suntik mati. Sementara itu, dua dilakukan oleh regu tembak, dan empat lainnya menggunakan hipoksia nitrogen, yaitu metode yang melibatkan pengisian gas nitrogen ke dalam masker hingga narapidana meninggal karena kekurangan oksigen.
Penggunaan nitrogen sebagai metode kematian telah dikutuk oleh para ahli hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tindakan yang kejam dan tidak manusiawi.
Hukuman mati dihapuskan di 23 dari 50 negara bagian AS. Sementara itu, tiga negara bagian lainnya, California, Oregon, dan Pennsylvania, telah menetapkan moratorium dalam penerapannya.
Ward telah menjadi fokus umum sejak kasusnya muncul dua dekade lalu, dan penerapan ini kembali memicu perdebatan mengenai penerapan hukuman mati di Amerika Serikat, terutama dalam kasus kejahatan seksual dan anak di bawah umur.
(DMI/DMI)