Jakarta, Pahami.id –
Militer Israel masih bertarung Jalur Gaza Pasca pengumuman gencatan senjata pada Kamis (9/10). Satu orang dilaporkan tewas akibat serangan drone militer Zionis.
Setidaknya satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka di sekitar kota barat laut Hamad Khan Younis.
Menurut laporan Al Jazeera, sumber di Rumah Sakit Baptist mengatakan beberapa warga Palestina terluka dalam serangan pesawat tak berawak Israel yang menargetkan sekolah Yarmouk di barat Kota Gaza.
Sementara itu, Israel menyatakan gencatan senjata di Gaza akan dimulai dalam waktu 24 jam setelah rapat kabinet keselamatan yang dijadwalkan pukul 14.00 waktu setempat.
“Dalam waktu 24 jam setelah rapat Kabinet berlangsung, gencatan senjata akan dimulai di Gaza,” kata juru bicara pemerintah Israel Shosh Bedrosian, seperti dilansir antara. AFP.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan Israel dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata tahap pertama di Jalur Gaza.
“Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel telah menandatangani fase dari salah satu rencana perdamaian kami,” tulis Trump di platform Media Sosial Social Trut pada Rabu (8/10).
“Semua sandera akan dikeluarkan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati,” ujarnya.
Kesepakatan tersebut dicapai setelah kedua belah pihak sepakat untuk berkonsultasi mengenai usulan gencatan senjata Trump.
Israel menyambut baik perjanjian tersebut dan menyebutnya sebagai “hari baik” bagi mereka. Sementara itu, Hamas meminta Trump dan komunitas internasional mendesak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mematuhi perjanjian tersebut.
Salah satu hal yang menjadi topik sulit dibicarakan dalam perundingan gencatan senjata adalah isu pembebasan sandera.
(DMI/DMI)