Berita Seruan Presiden Iran soal Agresi Israel: Boikot-Lawan Penjajah Palsu

by

Jakarta, Pahami.id

Presiden Iran Ebrahim Raisi menyebutkan satu-satunya solusi atas invasi tersebut Israel di dalam Palestina adalah “perlawanan”.

Dia mengatakan Israel harus diadili dan diadili di hadapan pengadilan internasional atas serangannya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Hal itu disampaikan Raisi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait invasi Israel ke Gaza yang digelar di Arab Saudi.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Dilaporkan Agensi Anadolu, Raisi menekankan bahwa langkah pertama dan paling mendesak adalah menghentikan pembunuhan terhadap warga Gaza. Dia juga menolak “jeda kemanusiaan”, dan malah menyerukan penghentian total serangan Israel terhadap rumah sakit, sekolah, dan kamp pengungsi di Gaza.

Kedua, Raisi mengatakan Israel harus sepenuhnya mencabut pengepungan di Gaza, dan membuka kembali perbatasan Rafah dengan bantuan pemerintah Mesir dan negara-negara Arab lainnya.

Ketiga, ia juga menyerukan penarikan segera pasukan Israel dari Gaza.

Raisi meminta negara-negara Muslim untuk “memutus hubungan politik dan perdagangan” dengan Israel dan memboikot produk-produknya, sejalan dengan seruan yang dikeluarkan oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei pekan lalu.

Dia lebih lanjut mendesak para pemimpin Muslim yang hadir di pertemuan puncak tersebut untuk menyatakan tentara Israel sebagai “organisasi teroris”.

Dia mengatakan kejahatan yang dilakukan Israel dalam beberapa pekan terakhir merupakan “aib moral, hukum dan kemanusiaan dalam skala sejarah”, dan menuduh Amerika Serikat sebagai “dalang dan kaki tangan” agresi Israel.

“Sekarang organisasi-organisasi internasional di bawah pengaruh AS mengalami keraguan dan kurangnya karakter dan identitas, kita harus mengambil tindakan,” kata Raisi.

Mengenai posisi Iran dalam konflik Israel-Palestina, Raisi mengatakan negaranya selalu menganggap Israel sebagai “penjajah palsu dan tidak sah” dan menambahkan bahwa satu-satunya solusi adalah “perlawanan”.

“Pengalaman menunjukkan tidak ada solusi selain perlawanan untuk mengusir penyusup,” ujarnya.

“Saya ingin menyatakan dengan jelas bahwa Iran menganggap perlawanan Palestina sebagai gerakan pembebasan, menganggap perpindahan dan migrasi paksa warga Gaza sebagai kelanjutan agresi dan kejahatan perang, dan menganggap perlindungan Masjid Al Aqsa sebagai tujuan mendasar. ,” tegas Raisi.

Pada Sabtu (11/11), Raisi datang langsung ke Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait agresi Israel.

Ini adalah pertama kalinya Presiden Iran mengunjungi tanah Saudi dalam 11 tahun atau ketika kedua negara memutuskan hubungan diplomatik. Presiden Iran terakhir yang mengunjungi Saudi adalah Mahmoud Ahmadinejad pada tahun 2012.

Pertemuan ini juga merupakan kunjungan pertama Presiden Iran ke Arab Saudi sejak Riyadh dan Teheran sepakat untuk menormalisasi hubungan diplomatik pada Maret 2023.

Saat ini persatuan umat Islam sangatlah penting, kata Raisi.

“KTT ini akan mengirimkan pesan yang kuat kepada teroris di Timur Tengah dan menghasilkan diakhirinya kejahatan perang di Palestina,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.

[Gambas:Video CNN]

(Dna)