Jakarta, Pahami.id –
Sekretaris Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) -General Adhanom Ghebrreyesus memuji program tersebut Pemeriksaan Kesehatan Gratis oleh pemerintah Indonesia dan menyebutkannya sebagai inisiatif yang luar biasa.
“Inisiatif luar biasa dari Menteri Kesehatan Indonesia Gunadi Sadikin dan Kementerian Kesehatan, Kesehatan adalah hadiah terbaik untuk semua warga negara,” kata Tedros dalam tweetnya pada X pada hari Selasa (11/2).
Program. Pemeriksaan kesehatan gratis pada ulang tahun pemerintah telah diterapkan sejak Senin (10/2) di Pusat Kesehatan dan Klinik Kesehatan. Dalam program ini, masyarakat akan menerima berbagai jenis ujian berdasarkan kelompok umur.
Menurut TEDROS, program tersebut perlu direplikasi oleh negara lain. Dia juga mengundang negara -negara lain untuk meniru tindakan pencegahan seperti Indonesia.
“Kami mengundang semua negara untuk berinvestasi dalam pencegahan penyakit dan deteksi dini. #Health for All,” katanya.
Pemeriksaan kesehatan gratis adalah inisiatif pemerintah untuk mendorong orang mendeteksi penyakit awal untuk meningkatkan potensi penyembuhan
Program ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu cek kesehatan ulang tahun yang diberikan selama ulang tahun atau dalam 30 hari. Kemudian, periksa kesehatan sekolah untuk mereka yang berusia 7-17 tahun, untuk pemeriksaan kesehatan khusus untuk wanita dan anak-anak hamil.
Publik dapat mengakses program untuk bertepatan dengan ulang tahun mereka. Pemerintah telah memberi tahu 10 ribu Puskesmas ke 15 ribu klinik untuk mengimplementasikan program ini.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan anggaran program inspeksi kesehatan gratis pada tahun 2025 dialokasikan pada Rp4,7 triliun.
Anggaran akan digunakan untuk fasilitas kesehatan yang memadai di Puskesmas-Puskesma di seluruh Indonesia. Seperti perangkat pemindaian ultrasonografi [USG]dan elektrokardiografi [EKG] Untuk pemeriksaan organ jantung.
Budi menargetkan 100 juta orang untuk merasakan manfaat dari program peninjauan sederhana sepanjang tahun 2025. Dia berharap semua penduduk dapat merasakan program ini.
“Ini adalah target 280 juta orang yang telah mendapat manfaat, menurut pendapat saya bahwa dalam lima tahun penuh dengan 250 juta target dan untuk 2025 kami bertujuan untuk mencapai lebih dari 100 juta,” katanya.
(DMI/DMI)