Jakarta, Pahami.id –
Sekretaris Perserikatan Bangsa -Bangsa -Umum (Grb) Antonio Guterres mengutuk serangan udara Israel di dalam Suriah pada hari Rabu (7/16).
Israel mengklaim serangan itu untuk menekan Damaskus untuk melindungi minoritas Druze setelah warna.
“Sekretaris -Jenderal juga mengutuk peningkatan serangan udara Israel di Suweida, Daraa, dan di tengah kota Damaskus, serta laporan tentang penyerapan ulang militer IDF di Golan,” kata juru bicara Guterres Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan yang melaporkan pernyataan pernyataan Guterres Stephane dalam sebuah pernyataan yang mengatakan sebuah pernyataan di sebuah pernyataan. Afp.
Israel sekali lagi menyerbu Suriah secara membabi buta dengan menargetkan Kementerian Pertahanan.
Penyumbang Al Jazeera Dalam laporan Damaskus dia mendengar beberapa kali drone berputar di atasnya.
Serangan itu terjadi ketika Perang Druze, Israel, dan Badui Arab telah menyebar di wilayah Sweida selama beberapa hari terakhir.
Media Suriah juga melaporkan drone yang menargetkan kota dan menyebabkan cedera publik.
Kementerian Pertahanan Suriah kemudian menanggapi dengan meluncurkan tembakan ke drone. Situasi ini menunjukkan konflik itu tegang. Serangan Israel juga berbahaya karena mereka telah memasuki ibukota Damaskus.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membenarkan bahwa pasukan Israel menyerang Suriah untuk melindungi komunitas Druze.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Menteri Pertahanan Netanyahu dan Israel Katz telah memerintahkan tentara untuk menyerang pasukan Suriah setelah Druze diserang.
“Israel berkomitmen untuk mencegah bahaya bagi komunitas Druze di Suriah karena aliansi persaudaraan terdekat dengan penduduk Druze kami di Israel, serta keluarga dan sejarah mereka dengan Druze di Suriah,” pernyataan resmi itu dirilis pada hari Selasa.
(SFR)