Jakarta, Pahami.id –
Salah satu tempat suci bagi orang Yahudi di Israel adalah dinding yang menderu (dinding yang menangis).
Ini panjangnya 50 meter dan tembok setinggi 20 meter, oleh orang -orang Yahudi sendiri yang disebut Hama’aravi (dinding barat).
Menurut Britannica, wisatawan yang memberikan istilah itu adalah tembok ketika mereka melihat banyak orang berdoa sambil berkabung dan sedih. Doa -doa yang ditawarkan di dinding mengandung ratapan kehancuran kuil dan berdoa untuk pemulihan mereka.
Dalam menawarkan doa -doa mereka, orang -orang Yahudi biasanya menolak kertas yang berisi harapan atau doa ke dalam celah dinding. Sehingga kesenjangan dinding berisi jutaan kertas yang berisi doa.
Dinding adalah satu -satunya dinding pengikut di sekitar bukit kuil, lokasi kubah pertama dan kedua, dari kuil yang diyakini oleh orang -orang Yahudi sebelum dihancurkan oleh kedua penguasa pada waktu itu, nebukadnezar Babel dan Herodes yang agung.
Kuil pertama dihancurkan oleh Babylonia pada 587-586 SM, dan kuil kedua dihancurkan oleh boneka Herodea Romawi pada 70 Masehi
Keaslian Tembok Barat telah dikonfirmasi oleh tradisi, sejarah, dan penelitian arkeologis; Dindingnya berasal dari sekitar abad ke -2 SM, meskipun bagian atas ditambahkan kemudian.
Tradisi berdoa untuk orang -orang Yahudi di dinding New Weer terjadi pada abad ke -16, dilaporkan oleh Britannica. Pada waktu itu, Kekaisaran Ottoman Turki di bawah Suliman Besar memungkinkan orang -orang Yahudi untuk berdoa di dinding.
Karena dinding sekarang menjadi bagian dari dinding yang lebih besar di sekitar kubah batu dan masjid al-Aqsa, orang-orang Yahudi dan orang-orang Arab sering bertentangan dengan kendali dinding setelah Israel mengambil kendali penuh atas tembok setelah perang enam hari tahun 1967.
Pada 2017, setelah mengunjungi Arab Saudi, Donald Trump mengunjungi Israel dan berdoa dengan kekhawatiran. Trump mengatakan dia memahami pentingnya Tembok Barat bagi orang -orang Yahudi dan itulah sebabnya dia memutuskan untuk berkunjung ke sini.
“Dia yakin dia akan datang ke sini lagi, mungkin berkali -kali,” kata Rabinowitz seperti yang dilaporkan Reuters..
Sumber Konflik
Israel merebut dinding Weer dari Yordania setelah perang enam hari. Dan di bawah ketegangan Israel mulai sering terjadi.
Salah satunya adalah keinginan Israel untuk mengendalikan seluruh wilayah Yerusalem tidak hanya dinding air tetapi juga Masjid Al Aqsa, tempat yang dimurnikan oleh umat Islam.
Orang Yahudi sering berdoa provokatif di Al Aqsa termasuk penangkapan para peziarah oleh polisi Israel.
(IMF/BAC)