Berita SBY Kenang Tak Gunakan Istana saat Jumpa Pimpinan Parpol: Biar Steril

by


Jakarta, Pahami.id

Ketua Dewan Tinggi Demokratik dan Presiden ke -6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (Sby) menceritakan kisah yang tidak pernah digunakan Istana Presiden dalam bertemu dengan Ketua Partai Politik sambil tetap menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia 2004-2014.

“Dengan para pemimpin partai, tidak mungkin bagi saya untuk menggunakan istana. Biarkan saya menjadi steril, saya menggunakan tempat ini [Puri Cikeas]Di sini, “kata Sby di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/23).

Tidak hanya itu, Sby juga mengatakan bahwa ia melobi dengan dunia bisnis ketika krisis ekonomi mencapai 2008 di kediaman pribadinya di Cikeas. Pada saat itu, ia berharap bahwa dunia bisnis tidak akan memiliki kebijakan penghentian karena akan ada lebih banyak orang yang menyedihkan.


Akibatnya, ia memutuskan untuk memberikan insentif fiskal bagi pengusaha untuk tidak berhenti.

“Baiklah, saya memberikan insentif fiskal. Menteri cinta keuangan. Membantu insentif fiskal, tetapi harga tidak sempit.

Tidak hanya itu, Sby juga mengatakan bahwa ia telah memutuskan Ketua MPR pada tahun 2009 dan 2014 di salah satu kamar di kediamannya di Cikeas. Pada tahun 2009, ia mengatakan para pemimpin partai politik setuju untuk memilih Taufik Kiemas untuk menjadi kepala MPR. Kemudian pada tahun 2014 para pemimpin partai politik juga sepakat untuk mendukung Zulkifli Hasan.

“Saya berkata, kami mendukung Tuan Taufik Kiemas, ‘Tuan, kan? Ya. Saya ingin politik tidak terlalu terpolarisasi. Mengapa tidak? Di ruangan ini, semua partai politik mendukung dan mendukung, “katanya.

“Zulkifli Hasan sebenarnya, di masa lalu ada sesuatu yang kurang kondusif untuk keamanan. Saya mengundang ke sini, ‘Zul mewakili Ketua Koalisi Anda MPR.’ Didukung oleh semua orang, “katanya.

(DAL/RZR)