Berita RI Soroti Kesetaraan Gender di Dunia Baru 68,5 Persen saat Forum G20

by
Berita RI Soroti Kesetaraan Gender di Dunia Baru 68,5 Persen saat Forum G20


Jakarta, Pahami.id

Indonesia Menyoroti laporan kesenjangan gender global tahun 2024 yang menunjukkan bahwa dunia hanya relevan 68,5 persen kesetaraan gender. RI juga menyoroti laporan bahwa dibutuhkan waktu 134 tahun untuk menutup kesenjangan gender secara menyeluruh.

Perwakilan Indonesia sekaligus Ketua G20 Pemberdayaan Indonesia, Rinawati Prihatiningsih, menyinggung laporan ini pada G20 Empowering Women’s Working Group (EWWG) dan G20 Gaining Alliance Meeting di Johannesburg, Afrika Selatan (Afrika Selatan).

“Kita tidak bisa menunggu 134 tahun untuk mencapai kesetaraan gender. Perempuan harus menjadi bagian perekonomian masa depan, tapi sekarang juga,” kata Rina melalui keterangan tertulis, Minggu (9/11).


Indonesia menekankan pentingnya menjaga kelangsungan mandat G20 agar kemajuan perempuan tidak mengalami kemunduran. Ia mengatakan, setelah terhenti pada tahun 2024, Indonesia menolak mekanisme yang menjamin tidak ada lagi pelanggaran komitmen global.

Jeda tahun 2024 mengingatkan kita bahwa momentum adalah sebuah aset. Indonesia mengapresiasi Afrika Selatan yang kembali mencatatkan energi kolektif ini, kata Rina.

Selain itu, Rina juga menyampaikan pesan dari Kepresidenan Afrika Selatan yang menekankan pendekatan maskulinitas positif, yang melibatkan laki-laki sebagai mitra strategis dalam kesetaraan gender, sejalan dengan nilai kerja sama dengan Indonesia.

“Ketika perempuan dan laki-laki bergerak bersama, perubahan terjadi lebih cepat dan berkelanjutan,” kata wakil ketua Iwapi.

Dalam kesempatan itu, RI juga mendorong kemitraan publik-swasta di G20 agar menjadi mekanisme permanen hingga tahun 2030 dan seterusnya.

Di luar agenda tersebut, Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan Arab Saudi, Meksiko, Norwegia, dan Prancis untuk memperkuat komitmen terhadap SDGs dan memberdayakan perempuan di seluruh negeri.

“Ketika perempuan maju, maka negara juga maju. Indonesia hadir tidak hanya sebagai peserta, tapi sebagai mitra global,” kata Rina.

Pada forum tersebut, delegasi Indonesia dipimpin oleh Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih, didampingi Asisten Deputi Perekonomian, Infrastruktur, dan Wilayah I Pug, Eni Widiyanti, serta Sekretaris Utama.

Amurwani menyerukan upaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja hingga 25 persen dan mengoptimalkan kemampuan pengelolaan keuangan perempuan untuk mengurangi kesenjangan gender.

“Selama lebih dari satu dekade, tujuan Brisbane telah ditetapkan sebagai target referensi bagi negara-negara G20 untuk mengurangi kesenjangan gender melalui peningkatan partisipasi angkatan kerja. Di antara.

Amurwani menjelaskan, beberapa negara anggota G20 telah mencapai kemajuan luar biasa dalam mengatasi hambatan struktural dalam upaya meningkatkan partisipasi kerja perempuan.

Namun kemajuan ini tidak merata di semua negara. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan masih berkisar 50 persen, sedangkan LFR laki-laki sudah melebihi 80 persen.

(yo/dal)