Jakarta, Pahami.id –
Juru bicara Istana dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membeberkan beberapa pembahasan dalam pertemuan yang digelar di kediaman pribadi presiden tersebut Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (9/11).
Prasetyo mengatakan dalam pertemuan tersebut, Prabowo mendapat laporan permasalahan pertahanan dan penguasaan kawasan hutan dari Satgas Pengendalian Kawasan Hutan (PKH).
Satgas baru saja menghentikan penambangan nikel ilegal di Morowali, Sulawesi Tengah.
“Dengan Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan Wakil Panglima karena ingin mendapatkannya memperbarui Soal masalah pertahanan dan terutama laporan kepulangannya, semuanya dari Morowali, jadi ini seperti di Bangka Belitung, jadi Satgas Pengendalian Kawasan Hutan sekarang juga mulai menguasai tambang kita, sumber daya alam yang kita punya, kata Prasetyo.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mendapat laporan dari Irjen Polisi Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang ledakan di Sman 72 Jakarta. Prasetyo mengatakan, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Polri yang telah menangani korban dan mengamankan TKP dengan cepat.
Prabowo pun menegaskan, kejadian tersebut merupakan peringatan bagi semua pihak.
“Jadi sebelumnya beliau juga menyampaikan bahwa kita perlu sekali memulihkan kesadaran sosial, memulihkan kehidupan sosial kita, beliau juga membahas bagaimana karang taruna harus aktif kembali, pramuka harus aktif kembali,” ujarnya.
Selain itu, rapat juga membahas finalisasi gelar Pahlawan Nasional yang rencananya akan diumumkan pada Senin (10/11).
Pak Presiden mendapat masukan dari Ketua MPR, lalu juga dari Wakil Ketua DPR, karena memang begitulah cara kerjanya, beliau menugaskan beberapa orang untuk berkomunikasi dengan angka, mendapat masukan dari berbagai pihak sehingga diharapkan apa yang akan diputuskan oleh Presiden, oleh pemerintah, melalui berbagai masukan, ”ujarnya.
(yo/dal)
