Jakarta, Pahami.id –
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kementerian Luar Negeri) telah sangat mengutuk tindakan Israel Senapan melawan sekelompok diplomat asing di Tepi Barat, PalestinaRabu lalu (5/21).
“Indonesia mengutuk penembakan yang dilakukan oleh pasukan Israel pada para diplomat selama kunjungan resmi ke Tepi Barat, Palestina, pada 21 Mei,” kata Kementerian Luar Negeri Indonesia pada hari Jumat (5/23).
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan bahwa insiden itu sekali lagi mencerminkan sikap sejati Israel -menceritakan hukum internasional, yang merupakan ketidakadilan harian di Palestina mereka.
“Pengabaian hukum internasional seperti itu adalah hasil dari kekebalan yang dinikmati oleh Israel selama bertahun -tahun,” kata pernyataan kementerian luar negeri Indonesia.
Indonesia kemudian mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan pada Israel untuk mematuhi hukum internasional. Ri juga mendesak Israel untuk segera menghentikan kekerasan dan mengakhiri pendudukan ilegalnya di Palestina.
Pada hari Rabu, pasukan Israel mengambil tujuh tembakan peringatan di diplomat Eropa ke orang Arab yang melakukan kunjungan resmi di dekat Jenin, Tepi Barat.
Delegasi ini terdiri dari lebih dari 20 negara termasuk Uni Eropa, Inggris, Prancis, Kanada, ke Cina. Mereka berada dalam misi resmi untuk melihat situasi kemanusiaan di sekitar kamp pengungsi.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui bahwa kunjungan delegasi diplomatik ke kamp sebelumnya telah disesuaikan. Namun, Israel menuduh kelompok menyimpang dari rute yang disetujui.
“Delegasi menyimpang dari rute yang sebelumnya disetujui dan memasuki area yang tidak diizinkan untuk mereka,” kata IDF.
“Tentara IDF yang beroperasi di daerah itu menembakkan tembakan peringatan untuk menjauhkannya,” lanjut IDF.
Akibatnya, negara -negara Eropa telah mengirim protes dengan memanggil duta besar Israel di negara masing -masing.
Beberapa negara Eropa dan lain juga mengutuk penangkapan termasuk perwakilan dari Irlandia, Belgia, Slovenia, Portugal, Jerman, Belanda, Norwegia, Denmark dan Inggris.
Kementerian Luar Negeri dari Yordania, Mesir, Türkiye, dan Qatar juga mengutuk kejadian itu.
(BLQ/DNA)