Berita Publik Respons Negatif Isu Gubernur Dipilih DPRD

by


Jakarta, Pahami.id

Hasil survei LSI Denny JA Mengenai kinerja 100 hari dari pemerintah Prabowo-Gibran, Kepala Wacana Pemilihan Distrik DPRD menerima tanggapan yang buruk dari masyarakat.

Dari kisaran peringkat -1 hingga -9, wacana menghasilkan -7.9. Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, menjelaskan tiga alasan responden merespons secara negatif.


Pertama, wacana dipandang sebagai bentuk melemahnya demokrasi karena mengurangi partisipasi masyarakat secara langsung dalam memilih para pemimpin regional.

Kemudian, wacana ini juga dianggap berpotensi meningkatkan risiko korupsi. Responden percaya bahwa pemilihan melalui DPRD dapat meningkatkan politik uang dan korupsi.

“Mengingat potensi transaksi politik antara kepala distrik dan anggota DPRD,” kata Ardian dalam presentasinya.

Akhirnya, wacana ini ditolak oleh publik, dan menerima oposisi yang kuat dari mereka yang menghargai hak untuk memilih sebagai bagian dari demokrasi.

Kemudian di tempat kedua respons negatif adalah pembentukan kabinet jumbo, dengan penilaian -6,8.

Responden berpendapat bahwa, di antara alasan mereka dianggap tidak efisien dan boros, mereka pikir jumlah kementerian dan pejabat yang lebih tinggi dapat membebani anggaran negara tanpa menjamin kinerja pemerintah.

Lalu ada banyak kementerian baru yang tidak siap untuk bekerja sejak hari pertama, karena infrastruktur tidak siap.

“Potensi konflik kepentingan: Jika penambahan kementerian disebabkan oleh hutang politik daripada kebutuhan nyata pemerintah,” katanya.

Kemudian di tempat ketiga adalah program eliminasi utang UKM yang juga menerima respons negatif dengan -5.7.

(MNF/FRA)