Berita Pria Diduga Timses Caleg NasDem Ditangkap Usai Bagi Duit H-1 Nyoblos

by


Sibolga, Pahami.id

Seorang pria yang dicurigai sebagai tim sukses (waktu) salah satu calon legislatif (calon legislatif) Berpesta NasDem Warga ditangkap karena membagi-bagikan uang di Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), sehari sebelum pemungutan suara.

Usai ditangkap, pria berinisial PR diserahkan ke Bawaslu Sibolga untuk diproses.

Ketua Bawaslu Sumut Aswin Diapari Lubis mengatakan, tim sukses awalnya diamankan warga di Desa Pancuran Kerambil, Kota Sibolga, Selasa (13/2).


“Bukan caleg, tapi warga yang diduga tim sukses calon legislatif. Kabarnya dari NasDem. Jadi untuk saat ini masih diperiksa di Gakkumdu Sibolga,” kata Aswin Diapari Lubis kepada CNNIndonesia.com.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Sementara itu, Anggota Bawaslu Sumut Johan Alamsyah mengatakan PR merupakan tim sukses calon legislatif berinisial AM. Humas ditahan warga saat membagikan uang sambil memberikan instruksi untuk memilih calon legislatif favoritnya.

Tadi siang ada warga yang diamankan. Yang bersangkutan juga sudah diberikan penjelasan dan sudah diberikan sidang pleno oleh Bawaslu Sibolga. Keputusan tersebut memenuhi syarat formil dan materiil untuk dilanjutkan ke Balai Gakkumdu, jelasnya.

Terpisah, Ketua DPP 1 NasDem Daerah Sumut-Aceh, Bakhtiar Ahmad Sibarani membantah keberhasilan tim partainya dan ditangkapnya calon legislatif tersebut. Sebab, tak ada alat peraga Partai NasDem yang dijanjikan kepada pria yang ditangkap tersebut.

“Kami pastikan tidak ada caleg atau anggota tim legislatif yang ditangkap di Sibolga. Kami punya bukti video, tidak ada satupun alat peraga kampanye NasDem yang disita. Yang ditangkap juga bukan anggota tim caleg kami,” ujarnya.

Bakhtiar menilai kabar penangkapan tim sukses NasDem dan calon legislatif sengaja disebarkan untuk mencoreng citra NasDem. Ia pun mengaku kaget dengan proses penangkapan tersebut.

“Kami lihat ini dipaksakan untuk mencoreng citra NasDem. Kami punya video orang yang menangkapnya mengatasnamakan Polda. Lalu dibawa ke Bawaslu, dan anehnya saat Bawaslu melakukan pemeriksaan, orang tersebut yang menangkapnya sudah tergeletak di tanah,” kata Bakhtiar.

“Yang di Bawaslu yang diperiksa itu warga, bukan Bawaslu. Itu juga uang yang disita C-6. Kalau begitu kenapa yang ditangkap menyebut nama NasDem,” sambungnya.

Merasa dirugikan, Bakhtiar menyatakan akan melaporkan kasus ini ke polisi. Selain itu, mereka juga akan membuat laporan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

“Kami belum memeriksa satupun calon legislatif kami. Kenapa Bawaslu langsung mengambil keputusan? Kalau ada yang ditangkap lalu mengaku NasDem, itu tidak benar. Yang menangkapnya pasti akan kami laporkan ke polisi karena menggunakan alat tersebut. Nama NasDem. Bawaslu juga akan kami laporkan ke DKPP,” tegasnya.

(fnr/pta)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);