Jakarta, Pahami.id –
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Mengakui bahwa masih ada kelompok orang yang belum menduduki kediaman Pekerja Dukungan Operasi (HPPO) di Stadion Internasional Jakarta (Jis), Jakarta Pusat.
Dia menjelaskan bahwa ada tiga kelompok warga Bayam Mantan Kampung. Dua kelompok memasuki kediaman, sementara kelompok lain tidak.
“Ya, ada tiga kelompok desa bayam, ada Furqon, ada Guons, ada Shirley, saya menghafalnya, Guyun dan Shirley, yang semuanya, Furqon berharap itu akan segera diselesaikan.
Pramono menekankan bahwa komitmennya untuk menyelesaikan masalah perumahan mantan penduduk desa Kampung Bayam.
“Tapi yang saya sukai adalah, kemarin, kemarin urusan desa bayam yang saya katakan tidak berkomitmen untuk semua yang Anda ketahui, ya,” katanya.
Secara terpisah, pemimpin petani bayam Madani, Furqon, mengakui bahwa penduduk kelompoknya tidak menduduki kediaman itu.
Dia mengatakan partainya kecewa karena hanya 23 kepala keluarga (KK) yang difasilitasi untuk tinggal di kediaman. Menurutnya, janji Pramono selama kampanye adalah 35 kk untuk menempati tempat tinggal.
“Dari janji kontrak kereta dorong sebagai gubernur, 35 kk, sekelompok petani bayam madani. Mengapa hanya 23 keluarga dalam daftar?” kata Furqon.
Sebelumnya, 67 dari 126 kepala mantan Kampung Bayam Kampung menandatangani kontrak untuk menempati hunian pekerja pendukung operasi (HPPO) di Stadion Internasional Jakarta (JIS) pada hari Selasa (29/7).
Penandatanganan dilakukan di kantor walikota Jakarta Utara, menandai awal transfer resmi penduduk ke rumah baru. Kontrak ditandatangani dengan PT Jakarta Properties (Jakpro), sebagai manajer.
(FRA/YOA/FRA)