Berita Prabowo Desak Israel-Hamas Segera Gencatan: Demi Rakyat Sendiri

by


Jakarta, Pahami.id

Menteri Pertahanan dan Presiden Terpilih Republik Indonesia Prabu Subianto mendesak Israel Dan Hamas segera menerapkan gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina.

Menurut Prabowo, gencatan senjata harus dilakukan secepatnya untuk menghentikan jatuhnya korban jiwa yang terus bertambah setiap harinya. Pasalnya, invasi Israel ke Jalur Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 37.200 orang.


“Kami berharap dapat meyakinkan, khususnya Israel, untuk menghentikan serangannya ke Gaza,” kata Prabowo usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6).

“Kami juga menyerukan Hamas untuk segera menerima gencatan senjata demi kepentingan rakyatnya sendiri,” tambahnya.

Prabowo melanjutkan, Indonesia telah menjabarkan beberapa langkah konkrit pada Call to Action: Urgent Humanitarian Response for the Gaza high level conference (KTT) di Amman, Yordania.

Indonesia, kata dia, siap mengevakuasi seribu korban agresi Israel di Gaza. Prabowo mengklaim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menawarkan solusi terkait rencana Indonesia menampung dan menyekolahkan anak-anak korban invasi Gaza ke beberapa pesantren di Indonesia.

Prabowo mengatakan Khofifah dan beberapa pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) menawarkan untuk menampung anak-anak korban agresi Israel di Gaza. Menurutnya, rencana ini diapresiasi oleh banyak negara yang hadir pada KTT tersebut.

“Kami siap menerima seribu anak trauma untuk menyekolahkan kami di sini. Namun bila saatnya tiba, kami akan memulangkan mereka,” kata Prabowo.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sebelumnya mengadopsi resolusi yang diprakarsai Amerika Serikat yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Resolusi tersebut didukung 14 negara, sedangkan Rusia abstain.

Resolusi tersebut berisi tiga fase untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata komprehensif guna mengakhiri perang di Gaza.

Fase pertama melibatkan gencatan senjata segera, pembebasan sandera, pemulangan jenazah, dan penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk padat di Gaza.

Fase kedua adalah penghentian permanen permusuhan dengan imbalan pembebasan seluruh sandera dan penarikan total pasukan Israel dari Gaza.

Tahap ketiga mencakup rekonstruksi besar-besaran di Gaza selama beberapa tahun.

Meskipun demikian, Hamas dan Israel belum secara resmi menanggapi resolusi DK PBB tersebut. Salah satu pejabat tinggi Hamas mengatakan kelompoknya mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang diprakarsai AS dengan beberapa syarat.

(rds)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);