Jakarta, Pahami.id —
Porsi daging sapi teriyaki dalam program makanan bergizi gratis (MBG) di PAUD Rasfaldi Mukhlisin, Pulo Gebang, Jakarta Timur terpantau belum merata.
Berdasarkan pemantauan CNNIndonesia.com pada hari Selasa (7/1) ada paket sembako yang dagingnya banyak, namun ada juga yang hanya mendapat porsi sangat kecil.
Menu program per 7 Januari 2025 atau hari kedua pemberian MBG di tempat itu antara lain nasi, daging teriyaki, wortel, dan tumis jagung disertai jeruk.
Paket sembako tersebut diantar sekitar pukul 08.48 WIB. Mobil SPPG Pulo Gebang membawanya langsung ke lokasi sekolah.
Total ada 48 paket yang diserahkan kepada PAUD Rasfaldi Mukhlisin. Namun yang hadir hanya 42 siswa.
“Sisanya yang enam kami serahkan kepada anak-anak TPQ di masjid bawah dengan imbalan kasih sayang,” kata Sapria Hasugian selaku guru di lokasi.
Sapria merasa program ini sangat membantu baik siswa maupun orang tua karena dapat menghemat pengeluaran.
Ia mengaku mendapat laporan dari sejumlah orang tua yang merasa terbantu dengan adanya program ini.
Namun Sapria juga menyatakan distribusi pangan dari SPPG masih belum pasti. Dijelaskannya, pada hari pertama pelaksanaan MBG, Senin (6/1), waktu makan tiba berdekatan dengan waktu mudik para siswa.
Hanya saja waktunya kurang tepat, karena mungkin masih baru, kemarin jam 9.23 WIB. [Pulang 09.30 WIB]“Iya, jadi pas kita sampai di rumah jam 10, anak-anak sudah lapar,” ujarnya.
Namun, ia menilai waktu kedatangan makanan tersebut tepat pada hari kedua pemberian MBG.
“Di rumah ada anak yang belum sarapan, biasanya seperti itu, biasanya makan jam 09.30. Hari ini tidak ada yang sibuk,” ujarnya.
Sebagai perbandingan, program MBG di SDN Slipi 15 Jakarta Barat sudah dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Dengan menu nasi, telur bumbu kuning, tumis bayam dan jagung manis, susu, pisang.
Tanggal 7 Januari merupakan hari kedua pelaksanaan program MBG pemerintahan Prabowo-Gibran. Program ini merupakan salah satu Program Hasil Cepat Terbaik (PHTC).
Secara bertahap, program tersebut akan diterapkan di seluruh wilayah di Indonesia. Saat ini MBG dilaksanakan di 190 titik di 26 provinsi.
Ditargetkan penerima manfaat program ini mencapai 3 juta pada Januari hingga Maret 2025.
(mnf/chri)