Jakarta, Pahami.id —
Ketua Partai Kebangkitan Nasional (PKL) Muhaimin Iskandar menegaskan, partainya bukan milik individu atau lembaga tertentu, melainkan hanya didirikan sebagai partai untuk rakyat.
Cak Imin menegaskan, dalam PKB tidak ada pengabdian pada individu atau lembaga tertentu, melainkan hanya pada bangsa dan rakyat.
“Setelah lahir, tema utamanya adalah dari NU untuk bangsa, dan dari ulama untuk masyarakat Indonesia,” kata Cak Imin di Jakarta Pusat, Minggu (18/8).
“Jadi, tidak ada pengabdian pada individu atau lembaga tertentu,” lanjutnya.
Di hadapan kader PKB, Cak Imin mengatakan keberhasilan PKB di kancah politik Indonesia tidak lepas dari komitmennya dalam menjalankan amanah pendiri partai. Ia juga menekankan bahwa komitmen ini penting untuk dilanjutkan.
“Sekali lagi saya ingin sampaikan bahwa partai ini adalah milik rakyat dan bangsa Indonesia,” kata Cak Imin.
Partai ini milik seluruh anak bangsa di Indonesia. Partai ini bukan milik Muhaimin, bukan milik NU, bukan milik sekelompok orang, tapi milik seluruh rakyat Indonesia, lanjutnya.
Pernyataan tersebut dilontarkan Cak Imin di tengah memanasnya hubungan antara PKB dan PBNU belakangan ini. Kedua belah pihak adu mulut dan melaporkannya ke polisi.
Pemimpin Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengaku mendapat ‘amanah Tebuireng’ dari kiai NU untuk membenahi PKB agar kembali berkhittah.
Terbaru, Gus Yahya juga bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu (14/8). Ia mengaku juga membahas konflik PBNU dan PKB dalam pertemuan tersebut.
(frl/gil)