Jakarta, Pahami.id –
Gambar satelit baru menunjukkan Korea Utara (Korea Utara) Objek bergerak seperti balon di sebelah kapal perang yang gagal meluncur dan memakainya seperti itu minggu lalu.
Menurut citra teknologi Maxar satelit, lebih dari selusin benda putih seperti balon telah menyebar di sekitar perusak Korea Utara sejak 23 Mei. Berdasarkan bentuk objek dan apa yang tampak seperti sirip ekor, objek dapat menjadi versi yang lebih kecil dari pesawat aerostat atau balon.
Para ahli curiga bahwa benda dapat digunakan untuk menyalakan kapal dan melindunginya dari pengawasan pesawat tanpa pengemudi.
“Sepertinya balon dipasang untuk tidak mengencangkan kapal tetapi mencegah kapal tenggelam CNNSabtu (5/31).
Meskipun pensiunan kapten Angkatan Laut AS, Carl Schuster mengatakan jika objek itu benar -benar balon maka objek ini dapat memiliki lebih dari satu gol.
Pesawat yang pertama untuk menghindari pesawat rendah -ke -dimoderasi bukanlah pesawat, yang kedua untuk mengurangi tekanan pada sisa kapal.
“Itulah area yang kemungkinan besar menderita kerusakan, menderita lebih buruk, dan tetap di bawah tekanan parah, sementara area depan masih tenggelam di dalam air,” kata Schuster.
Peneliti Keselamatan Maritim Angkatan Laut dan Senior di Institut Studi Strategis Internasional, Nick Childs, mengatakan kapal -kapal Korea Utara dapat mengalami kerusakan lebih lanjut jika menggunakan balon untuk menjaga kapal mengambang.
“Kemungkinan besar kapal berada di bawah tekanan besar dan mengangkat dari atas dapat memperburuk tekanan,” kata Childs.
Dia menjelaskan prosedur biasa yang mendapat sebanyak mungkin di kapal dan kemudian diangkat dari bawah.
Objek seperti balon yang mendekati kapal perang Korea Utara muncul seminggu setelah negara itu gagal meluncurkan salah satu senjata terbarunya.
Kapal gagal menggeser dipanggil karena masalah teknis. Bagian belakang kapal meluncur lebih awal ke dalam air, menghancurkan tubuh kapal, dan membuat bagian depan terdampar di jalur kapal.
Media Korea Utara melaporkan kerusakan pada kapal yang tidak terlalu buruk dan tidak ada lubang di tubuh kapal. Namun, mereka mengakui bahwa ada goresan di sepanjang sisi dan air laut menjadi buritan.
(di sana/fea)