Jakarta, Pahami.id —
Bayi Palestina dua bulan meninggal karena kelaparan di provinsi tersebut Gaza utara.
Kantor berita Shehab memberitakan, bayi tersebut, Mahmoud Fattouh, meninggal di Rumah Sakit al-Shifa Gaza pada Jumat (23/2). Dalam video tersebut, bayi kurus tersebut terlihat terengah-engah di ranjang rumah sakit.
Salah satu paramedis yang membawa bayi tersebut ke rumah sakit mengatakan Mahmoud meninggal karena kekurangan gizi akut.
“Kami melihat seorang wanita menggendong bayinya sambil berteriak minta tolong. Bayinya tampak pucat,” kata paramedis dalam video tersebut, dilansir Antara Al Jazeera.
“Kami bawa ke rumah sakit, ternyata dia gizi buruk. Petugas medis membawanya ke ICU. Bayinya sudah berhari-hari tidak diberi susu, karena di Gaza tidak ada susu bayi,” ujarnya. menambahkan.
Kematian Mahfoud terjadi ketika Israel terus melancarkan serangan ke Gaza dan mengabaikan seruan internasional untuk mengizinkan lebih banyak bantuan ke Gaza.
Israel hanya membuka satu pintu masuk bantuan kemanusiaan pada bulan Desember. Namun lembaga bantuan mengatakan tentara Israel melakukan pemeriksaan ketat terhadap distribusi bantuan, bahkan mencegah truk makanan memasuki Gaza.
Meski pasokan bantuan sudah tiba di Gaza, para relawan mengaku belum bisa segera mengambil barang atau mendistribusikannya karena ada ancaman keamanan.
Kepala RS Kamal Adwan Gaza, dr Hussam Abu Safiya mengakui banyak terjadi kematian pada anak-anak, terutama bayi baru lahir.
“Tanda-tanda lemas dan pucat terlihat pada bayi baru lahir karena ibunya kekurangan gizi. Banyak anak yang meninggal dalam beberapa minggu terakhir, jika kita tidak mendapatkan pertolongan yang tepat,” kata Abu Safiya.
Meskipun situasi sangat buruk, bahkan badan bantuan PBB pun tidak dapat memberikan bantuan. Program Pangan Dunia mencoba melanjutkan pengiriman bantuan ke Gaza pekan lalu, namun tertunda karena penembakan oleh tentara Israel.
Sebelum perang, hanya 0,8 persen anak-anak di bawah usia lima tahun di Gaza yang dianggap kekurangan gizi menurut PBB.
“Penurunan status gizi penduduk dalam tiga bulan ini belum pernah terjadi sebelumnya di tingkat global,” demikian isi laporan PBB.
Hingga saat ini, hampir 30 ribu warga sipil di Gaza tewas akibat pembantaian Israel sejak Oktober 2023. Korban tewas sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
(Dna)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);