Berita Perempuan Hidup Sukses Diselamatkan dari Reruntuhan Apartemen Myanmar

by


Jakarta, Pahami.id

Tim SAR berhasil melepaskan seorang wanita yang tinggal di reruntuhan sebuah gedung apartemen di Mandalay, Myanmarpada hari Minggu (3/30) di pagi hari.

Penyelamatan penuh emosional terjadi 30 jam setelahnya Gempa Myanmar 7.7 Mengguncang daerah pada hari Jumat (28/3).


Afp Pelaporan, tepuk tangan bergema ketika Phu Lay Khaing 30 tahun berhasil dihapus dari runtuhnya gedung kondominium Sky Villa di negara yang masih hidup.

Petugas penyelamat dengan hati-hati melepaskan seorang wanita berusia 30 tahun dari reruntuhan dengan kesemutan.

Suami Phu Lay Khaing, Ye Aung, yang sedang menunggu berita istrinya, memeluk ibu kedua anaknya ketika dia diturunkan.

“Awalnya, saya tidak berpikir dia akan hidup,” kata Anda kepada AFP. “Saya sangat senang mendengar kabar baik,” kata pria yang bekerja sebagai pedagang.

Ketika sebuah ambulans sedang mengemudi ke rumah sakit, kamu terlihat melalui jendela sambil memegang tangan istrinya.

Bilah merah yang sebelumnya diceritakan Afp Diperkirakan lebih dari 90 orang masih terperangkap di bawah reruntuhan blok apartemen.

Gempa bumi Myanmar terjadi pada hari Jumat (28/3) dengan besarnya 7,7. Pusat gempa terletak di wilayah regional, sangat dekat dengan Mandalay.

Gempa bumi terjadi pada kedalaman dangkal, terletak 10 kilometer, tepat pada kesalahan sagaing yang merupakan kesalahan horizontal atau pemogokan.

Gempa bumi telah menjadi yang terbesar di Myanmar sejak 1912 dan getarannya telah dirasakan di Bangkok, Thailand dan Yunan, di Cina. Selain itu, gempa bumi telah menjadi yang paling mematikan dan paling merusak sejak Myanmar bebas pada tahun 1948.

Junta Militer Myanmar mengajukan status darurat di negara itu setelah gempa bumi. CNN melaporkan bahwa situasinya ditentukan untuk Sagaing, Mandalay, Bago, East Shan dan Magway.

Junta militer sebagai otoritas di Myanmar juga mengumumkan status darurat di Naypyidaw, ibukota para pemimpin junta.

Sampai saat ini, menurut laporan junta militer, kematian gempa bumi telah dicatat pada 1.644 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang di Myanmar. Meskipun setidaknya 139 orang masih hilang.

Sementara itu, gempa bumi yang dikonfirmasi di Thailand adalah 10 orang di Bangkok.

Studi Geologi AS (USGS) sebelumnya memperkirakan kematian gempa bumi Myanmar pada hari Jumat (28/3) dapat menembus 10 ribu orang.

(AFP/Akhir)