Jakarta, Pahami.id —
Marione Ingram, seorang aktivis Yahudi Jerman berusia 88 tahun dan penyintas Holocaust, menyatakan keprihatinan mendalam mengenai situasi di Gaza. Dia menarik persamaan antara kenangan masa kecilnya dan serangan Israel saat ini terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Seperti dikutip Anatolia, Ingram bergabung dalam protes untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza. Dia mengatakan dia tidak melihat adanya pembenaran atas invasi Israel ke Gaza.
Sementara Ingram mengungkapkan kesedihannya atas 1.200 orang yang tewas dalam serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, ia menekankan bahwa ia setuju dengan pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa serangan itu “tidak terjadi dalam ruang hampa.”
Pada akhir Oktober 2023, Guterres menyebut rakyat Palestina telah mengalami penjajahan yang menyesakkan selama 56 tahun.
“Saya telah melalui apa yang dialami anak-anak di Gaza saat ini,” kata Ingram, seorang penyintas Holocaust. “Jadi ketika saya melihat apa yang terjadi di Gaza, hal itu langsung dikenali dalam kehidupan saya sebagai seorang anak,” lanjutnya.
Dia ingat bahwa orang Yahudi dilarang memasuki rumah sakit jiwa di Hamburg, Jerman, tempat dia dilahirkan dan dibesarkan hingga usia 14 tahun.
Ingram juga mengomentari penderitaan anak-anak Gaza di bawah pemboman dan blokade Israel, dengan mengatakan dia bahkan tidak bisa minum air karena pemerintah Israel bertindak seolah-olah mereka tidak mengizinkan makanan dan air masuk ke kamp pengungsi.
“Dan itu terjadi di awal perang ini. Saya pergi ke dapur dan menuangkan segelas air, mulai meminumnya dan saya muntah. Karena saya tiba-tiba menyadari adanya air minum ini. Jadi saya sulit tidur, sulit makan dan minum., tapi saya menyadari bahwa “itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang dialami anak-anak di Gaza,” katanya.
Ingram meminta Biden untuk menekan Netanyahu agar melakukan gencatan senjata permanen. Menurut Ingram, invasi militer ke Gaza merugikan Israel dan Yahudi.
“Saya tidak ingin Biden mengirimkan senjata lain ke Israel, besar atau kecil. Saya juga ingin dia segera menghentikan hal ini karena yang dia lakukan adalah mengisolasi kita di dunia,” tegasnya.
Israel melancarkan kampanye militer yang menghancurkan di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.
Saat ini, lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan militer Israel dan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya terpaksa mengungsi dan banyak yang kelaparan di tengah bencana kemanusiaan yang semakin memburuk.
(Wow)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);