Berita Pemkab Tangerang Berencana Kirim Siswa Nakal ke Barak TNI-Polri

by


Jakarta, Pahami.id

Kerajaan Distrik (Pembaba) TangerangBanten berencana untuk mendidik siswa dengan tingkat sekolah menengah di Barak Tni dan poli.

Wakil Diamond Diamond Nurul Hikmah mengatakan bahwa partainya ingin siswa memiliki masalah dengan karakter dan disiplin yang kuat, serta program pendidikan ini yang diterapkan oleh pemerintah Jawa Barat.


“Karena anak -anak yang bermasalah ini masih sarjana dan tidak dapat dihukum karena penjahat. Tampaknya menempatkan anak -anak mereka pada agen TNI/Polri dapat dilakukan untuk mendidik dan memiliki efek pencegahan pada pengalaman mereka,” kata Intan di Tangang pada hari Rabu (7/5) mengutip Di antara.

Intan menjelaskan bahwa program pendidikan karakter yang direncanakan dan disiplin untuk siswa penyandang cacat sedang dilakukan dalam diskusi mendalam dengan Kantor Pendidikan dan TNI/Polri.

“Sejauh ini kami belum mengeksplorasi kolaborasi ini dengan TNI/Polri, kami biasanya berkoordinasi dengan sekolah dan anak -anak,” katanya.

Selain itu, partainya akan mengeluarkan surat edaran (SE) untuk semua lembaga pendidikan dan wali mahasiswa di distrik Tangang untuk membahas program tersebut.

“Lalu kami biasanya memanggil orang tua yang diberi instruksi dan sekolah untuk memberlakukan pembatasan pada anak -anak yang bermasalah,” katanya.

Intan memohon kepada orang tua untuk mengawasi dan memantau anak -anak mereka di luar rumah, seperti yang diketahui di daerah Tangang pada saat ini yang terpapar tindakan kriminal dan perkelahian di antara sekolah -sekolah.

“Orang tua terus memantau untuk memiliki pencegahan dan pemberitahuan anak -anak untuk dipantau,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Java Dedi Mulyadi West meluncurkan program untuk mengirim seorang siswa nakal ke bar militer. Dedi juga berencana untuk memperluas jangkauan pelatihan di Barak militer untuk orang dewasa.

Dedi mengatakan dia akan mengirimkan masalah dengan masalah selain siswa yang memiliki masalah dengan Barak militer untuk pendidikan disipliner.

Upaya Dedi untuk memberikan pendidikan disiplin militer kepada siswa penyandang cacat di Jawa Barat memanen berbagai kritik dari DPR ke Komisi Hak Asasi Manusia Nasional.

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Atnike Nova Sigiro menilai bahwa mengirim siswa nakal ke Barak TNI salah. Karena, TNI tidak memiliki kekuatan untuk dilakukan Pendidikan Kewarganegaraan atau pendidikan kewarganegaraan untuk siswa.

“Faktanya, bukan kekuatan untuk melakukan pendidikan pendidikan kewarganegaraan. Mungkin itu perlu ditinjau, apa rencananya,” kata Atnike ketika bertemu dengan wartawan di Kantor Komnas Ham, Central Jakarta pada hari Jumat (2/5).

Demikian pula, Komisaris Majelis X Bonnie Triyana menganggap bahwa tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan cara militer. Menurutnya, rencana itu perlu dipelajari lebih dewasa sebelum implementasi.

“Tidak semua masalah harus diselesaikan oleh militer, termasuk masalah siswa yang bermasalah,” kata Bonnie dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (30/4).

(FRA/antara/FRA)