Jakarta, Pahami.id —
Kepala biro politik kelompok Hamas Ismail Haniyeh membeberkan syarat perundingan damai dengan Israelketika situasi di Gaza semakin kritis dan jumlah korban tewas terus menurun.
Haniyeh menekankan bahwa Hamas siap membahas pengaturan atau inisiatif apa pun yang dapat mengarah pada gencatan senjata.
“Kami terbuka untuk mendiskusikan pengaturan atau inisiatif apa pun yang dapat mengakhiri agresi (Israel),” kata Haniyeh pada Rabu (13/12) seperti dikutip Zaman Israel.
Dia menekankan bahwa tanpa Hamas, pengaturan apa pun mengenai masa depan Gaza tidak akan berhasil, termasuk pengaturan politik pasca invasi.
Haniyeh mengatakan Hamas siap melakukan perundingan yang dapat mengarah pada “jalur politik yang menjamin hak rakyat Palestina atas negara merdeka mereka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.”
Selain itu, Haniyeh juga menyambut baik resolusi Majelis Umum PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Ia juga memuji upaya Arab Saudi dan komite menteri yang ditugaskan oleh KTT Gabungan Luar Biasa Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengakhiri konflik Gaza.
Pernyataan ini dikeluarkan Hamas beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Gaza akan berada di bawah kendali tentara Israel, setelah invasi berakhir.
Dalam pertemuan tertutup dengan parlemen Knesset beberapa waktu lalu, Netanyahu mengatakan Israel akan terus melakukan invasi hingga Hamas dikalahkan.
Dalam transkrip pernyataan Netanyahu yang dibocorkan ke beberapa media Ibrani, PM juga berusaha mencegah Otoritas Palestina mengendalikan Jalur Gaza setelah agresi Israel berhenti.
Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu juga mengatakan bahwa Gaza akan berada di bawah kendali tentara Israel. Namun, administrasi Gaza akan ditangani oleh “otoritas publik”.
“Setelah perang, seorang administrator sipil akan beroperasi di Gaza dan Jalur Gaza akan dipulihkan di bawah kepemimpinan negara-negara Teluk Arab. Kami tidak akan tunduk pada tekanan internasional,” kata Netanyahu.
Sebelumnya, Israel dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata pada 24 November dan berakhir pada 30 November.
Gencatan senjata tersebut mengakibatkan dibebaskannya beberapa sandera di Gaza dan Palestina dari penjara Israel. Namun, setelah gencatan senjata berakhir, tentara Zionis terus menyerang Gaza.
Hingga saat ini, jumlah korban tewas akibat serangan Israel mencapai lebih dari 18.000 orang di Palestina.
(isa/dna)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);